Gambaran Gejala Mayor Diagnosis Keperawatan Nausea pada Pasien Kanker Payudara Pasca Kemoterapi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember
Abstract
Salah satu penatalaksanaan terhadap kanker payudara yaitu kemoterapi yang
bertujuan mematikan sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker
sehingga tidak membelah dengan cepat. Namun pasien yang mendapatkan
kemoterapi seringkali mengalami efek samping yaitu berupa gejala mayor
diagnosis keperawatan nausea yang terdiri atas mengeluh mual, merasa ingin
muntah, dan tidak berminat makan. Dampak dari mual akibat kemoterapi ini dapat
menyebabkan penurunan nafsu makan dan rasa ketidaknyamanan selama proses
kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan seberapa besar
frekuensi dan persentase gejala mayor diagnosis keperawatan nausea pada pasien
kanker payudara pasca kemoterapi.
Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
prospektif. Populasi yang digunakan yaitu pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember mulai bulan
Oktober 2022 hingga September 2023 yaitu sejumlah 812 pasien dengan teknik
pengambilan sampel consecutive sampling, perhitungan sampel menggunakan
rumus Slovin dan antisipasi drop out sehingga diperoleh sampel sejumlah 100
responden. Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Februari 2024
dengan menggunakan lembar pengamatan yang diadopsi dari gejala dan tanda
mayor diagnosis keperawatan nausea yang diciptakan oleh Tim Kelompok Kerja
SDKI DPP PPNI pada tahun 2017. Metode analisis data menggunakan analisis
univariat berbentuk kategorik meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
diagnosis medis, siklus kemoterapi, gejala mayor diagnosis keperawatan nausea,
dan waktu mulai muncul gejala yang disajikan menggunakan tabel dan narasi yang
berisi frekuensi dan persentase. Penelitian ini telah melalui uji kelaikan etik di Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember
dengan nomor 018/UN25.1.14/KEPK/2024.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden berjenis kelamin
perempuan sejumlah 100 orang (100%), sebagian besar pada rentang usia 46-55
tahun (lansia awal) sejumlah 52 orang (52%), tingkat pendidikan SD/Sederajat
sejumlah 58 orang (58%), diagnosis medis Ca Mammae sejumlah 81 orang (81%)
dan menjalani siklus kemoterapi ke-2 sejumlah 24 orang (24%). Responden
mengalami gejala mayor diagnosis keperawatan nausea pasca kemoterapi yaitu
mengeluh mual sejumlah 58 orang (58%), merasa ingin muntah sejumlah 33 orang
(33%) dan tidak berminat makan sejumlah 60 orang (60%), sebagian besar terjadi
pada siklus kemoterapi ke-1 yaitu tidak berminat makan 16 orang (80%), mengeluh
mual 15 orang (75%), dan merasa ingin muntah 10 orang (50%) serta paling banyak
mulai muncul pada hari ke-1 (dalam 24 jam pasca kemoterapi atau fase acute) yaitu
mengeluh mual 27 orang (27%), tidak berminat makan 24 orang (24%), dan merasa
ingin muntah 22 orang (22%)
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]