Pengaruh Model Creative Problem Solving Berbantuan Media Powtoon Terhadap Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sejarah
Abstract
Pengaruh Model Creative Problem Solving Berbantuan Media Powtoon Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Sejarah; Egar Nazri Adlany; 190210302103; 2024; Program Studi Pendidikan Sejarah; Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Universitas Jember. Perubahan pembelajaran dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah paradigma baru yang penting untuk disimak. Hal ini menunjukkan respons terhadap globalisasi dan kemajuan era digital yang semakin pesat. Perubahan ini bukan hanya sekadar mengikuti trend, tetapi juga menjawab tuntutan akan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan karakter dan perkembangan zaman. Model Creative Problem Solving mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Dengan menerapkan model ini, diharapkan siswa akan aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Tujuan utamanya adalah membiasakan siswa untuk berpikir kritis (Bohan & Bohan, 1993), dengan fokus pada penyelesaian masalah dan peningkatan kreativitas. Model ini mengajak siswa untuk mengamati, menyelidiki, dan mencari solusi dari berbagai permasalahan. Meski demikian, meskipun model ini memiliki banyak potensi, di lapangan masih banyak siswa yang kurang aktif dan belum mencapai potensi maksimal. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir dan meningkatkan keaktifan serta prestasi akademik, salah satunya adalah dengan memanfaatkan Model Creative Problem Solving dengan bantuan media Powtoon. Rumusan masalah pertama dalam penelitian ini adalah: (1) adakah pengaruh Model Creative Problem Solving Berbantuan Media Powtoon terhadap keaktifan peserta didik kelas X pada mata pelajaran sejarah?; (2) Adakah pengaruh Creative Problem Solving berbantuan Media Powtoon terhadap hasil belajar Kognitif kelas X mata pelajaran sejarah?. Tujuan penelitian ini adalah untuk memverifikasi
vii
pengaruh penerapan Model Creative Problem Solving berbantuan media Powtoon terhadap keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas X mata pelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 01 Kencong tahun ajaran 2023/2024 yang terdiri dari kelas X1 sampai X11, jumlah peserta didik tiap kelas sekitar 36 anak. Teknik sampel yang dipakai yakni simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji paired sample t test berbantuan software SPSS 25 for windows. Hasil penelitian memperoleh: (1) Uji paired sample t-test menunjukkan nilai t sebesar7,068 (df 35) dan nilai signifikansinya 0,000. angka signifikansi menunjukkan nilai lebih kecil daripada 0,05 ( 0,000<0,05) Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest keaktifan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Creative Problem Solving berbantuan media Powtoon, (2) Uji Paired Sample T-test menunjukkan nilai t sebesar 11,585 ( df-35) dan nilai signifikansinya 0,000 angka signifikansi menunjukkan nilai lebih kecil daripada 0,05 ( 0,000<0,05) Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Creative Problem Solving berbantuan media Powtoon. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini: (1) Terdapat pengaruh model Creative Problem Solving berbantuan media Powtoon terhadap keaktifan peserta didik mata pelajaran sejarah.; (2) Terdapat pengaruh model Creative Problem Solving berbantuan media Powtoon terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah. Saran dari penelitian ini Pembelajaran yang menerapkan model Creative Problem Solving berbantuan media Powtoon terhadap Keaktifan dan hasil belajar diharapkan bisa bermanfaat dan berguna bagi peserta didik serta harus memperhatikan waktu agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai rancangan pembelajaran yang telah ditentukan.