Show simple item record

dc.contributor.authorDESTIANAH, Luky
dc.date.accessioned2024-06-05T08:07:29Z
dc.date.available2024-06-05T08:07:29Z
dc.date.issued2023-12-21
dc.identifier.nim190910302060en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121034
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Maret_2024_27en_US
dc.description.abstractSAR Rimba Laut merupakan salah satu komunitas SAR di wilayah perairan Kabupaten Jember, khususnya di pesisir Payangan. Tingginya kasus laka laut yang terjadi di wilayah selatan perairan Kabupaten Jember menjadi dasar pembentukan komunitas tersebut yang terdiri atas nelayan lokal. Letak wilayah perairan Kabupaten Jember yang bersinggungan langsung dengan Samudera Hindia menjadikan wilayah tersebut memiliki gelombang besar yang berisiko tinggi mengancam keselamatan wisatawan hingga nelayan. Karakteristik kondisi pantai yang berisiko tinggi menuntut dan membentuk masyarakat lokal yang kuat, tangguh, dan memiliki pemahaman secara mendalam terkait kondisi perairan selatan Kabupaten Jember. Pemahaman-pemahaman tersebut yang menjadi potensi SAR yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode tersebut dipilih karena fenomena penelitian membutuhkan analisis dan penjelasan secara spesifik agar dapat dipahami secara utuh. Subjek penelitian terdiri atas sembilan orang yang dibagi ke dalam dua kategori yakni informan primer dan informan sekunder dengan rincian lima orang merupakan internal SAR Rimba Laut, sementara empat lainnya berasal dari eksternal SAR Rimba Laut yang terdiri atas Polairud Polres Jember, Basarnas Kabupaten Jember, BPBD Kabupaten Jember, serta salah satu tokoh masyarakat Dusun Payangan yang paham dan pernah terlibat langsung dengan SAR Rimba Laut. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Sementara teknik analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis data interaktif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan teori kontruksi sosial oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Konstruksi sosial merupakan proses pembentukan pengetahuan oleh masyarakat berdasarkan kenyataan sosial yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi pengetahuan yang diperoleh oleh SAR Rimba Laut berlangsung sejak kecil hingga tergabung dalam komunitas SAR sebagai hubungan timbal balik dengan lingkungan dan masyarakatnya. Pengetahuan tersebut terus diproduksi secara terus-menerus hingga membentuk pola tindakan yang menciptakan habitualisasi. Di sinilah kemudian terdapat peranan dalam tatanan kelembagaan yang disebut sebagai objektivasi. Dalam tahap ini SAR Rimba Laut memiliki kesempatan untuk mempraktikkan knowledge, skill, dan attitude yang diperoleh melalui tahap eksternalisasi dengan banyak mengambil peran dalam aksi-aksi kemanusiaan dan SAR. Produksi pengetahuan dan praktik-praktik sosial yang diperoleh melalui tahap eksternalisasi dan objektivasi kemudian diserap dan ditafsirkan dalam diri setiap individu yang disebut sebagai internalisasi.en_US
dc.description.sponsorshipDrs. Joko Mulyono, M.Si Dien Vidia Rosa, S.Sos., M.Aen_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectKonstruksi Pengetahuanen_US
dc.subjectLaka Lauten_US
dc.subjectKomunitas SARen_US
dc.subjectSAR Rimba Lauten_US
dc.titleKonstruksi Pengetahuan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Laka Laut pada Komunitas SAR Rimba Laut di Pesisir Payanganen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSosiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Joko Mulyono, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Dien Vidia Rosa, S.Sos., M.Aen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Maret_2024_27en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 05en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record