Analisis Kecemasan Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Siliragung Banyuwangi dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Datar
Abstract
Tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh kecemasan. Kecemasan
matematika merupakan rasa cemas, tegang, dan takut yang mengganggu kinerja
matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari et al. (2020) mengenai
pengaruh kecemasan matematika (mathematics anxiety) terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VII MTSN 2 kota Padang menghasilkan
kecemasan matematika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
pemecahan masalah yaitu sebesar 86,3%. Dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa masih tinggi. Sehingga hal tersebut akan berdampak
pada hasil belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kecemasan siswa dalam
menyelesaikan masalah bangun datar. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Siliragung Banyuwangi yang
memiliki tingkat kecemasan rendah, sedang, tinggi, dan panik. Instrumen penelitian
ini terdiri dari peneliti, soal tes, angket kecemasan, dan pedoman wawancara.
Pengujian validitas dilakukan oleh dua validator yaitu dosen Pendidikan
Matematika FKIP Universitas Jember. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
pemberian soal tes bangun datar kemudian disusul dengan pemberian angket
kecemasan siswa. Setelah dilakukannya analisis pada hasil angket, maka diperoleh
8 subjek yang terdiri dari 2 siswa dengan kecemasan tingkat rendah, 2 siswa dengan
kecemasan tingkat sedang, 2 siswa dengan kecemasan tingkat tinggi, dan 2 siswa
dengan kecemasan tingkat panik.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh subjek yang memiliki kecemasan
tingkat rendah cenderung hanya mengalami gejala perilaku afektif dan kognitif,
serta hanya menjawab benar 1 dari 3 soal yang diberikan. Kemampuan memahami
masalah pada subjek kecemasan rendah masih kurang maksimal. Kemudian subjek
yang memiliki kecemasan tingkat sedang mengalami gejala fisiologis, perilaku
afektif, dan kognitif, serta mampu menjawab benar 2 dari 3 soal yang diberikan.
Subjek yang memiliki kecemasan tingkat sedang mampu mengerjakan soal dengan
mendekati kata sempurna. Subjek yang berada pada kategori kecemasan tingkat
tinggi pada penelitian cenderung takut dengan hasil dan khawatir yang berlebihan
serta kurang percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan bangun datar.
Munculnya perasaan tersebut karena dipengaruhi beberapa faktor baik dari dalam
diri subjek seperti kepercayaan diri yang rendah serta faktor lingkungan seperti
adanya tuntutan dari orang tua untuk menguasai dan unggul dalam mata pelajaran
matematika. Subjek yang mengalami kecemasan tingkat panik cenderung tidak bisa
mengendalikan dirinya ketika merasa cemas karena hanya terfokus pada gejala
cemas yang dialami seperti bingung saat mengerjakan soal, belum ada kesiapan,
mudah menyerah, dan rasa takut yang tinggi sehingga membuat subjek sulit
berkonsentrasi ketika mengerjakan soal dan berdampak pada hasil jawaban subjek