• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Representasi Feminisme Tokoh Lady Diana dalam Film Wonder Woman 1984 (2020)

    Thumbnail
    View/Open
    ARIS SETIAWAN R. - 180110401040 - WATERMARK.pdf (1.039Mb)
    Date
    2023-07-19
    Author
    ROMADHONI, Aris Setiawan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Film adalah produk media massa yang populer digunakan masyarakat pada zaman sekarang untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan. Cerita dalam film dikemas sedemikian rupa sehingga makna yang terkandung dapat dipahami oleh penonton. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, lantas diproyeksikan ke atas layar. Film Wonder Woman 1984 menceritakan tentang perjalanan Lady Diana atau Wonder Woman yang terlibat dalam memerangi kejahatan. Diana merupakan sosok perempuan tangguh dan mempunyai kekuatan melampaui laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggambaran feminisme melalui mise-en-scene yang terdapat pada tokoh Lady Diana. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan mise-en-scene sebagai teori dan feminisme sebagai subjek dengan objek film Wonder Woman 1984. Pembahasan penelitian ini menggunakan feminisme liberal pada abad ke- 18 dengan tokoh Marry Wallstonecraft dan abad ke-19 John Stuart Mill dan Harriet Taylor yang tercermin pada setting, lighting, acting, makeup dan tata rias pada tokoh Lady Diana. Tokoh Lady Diana dalam film Wonder Woman 1984 dianalisa menggunakan mise-en-scene (setting, lighting, makeup, acting). Dibarengi dengan teori representasi stuart hall dan feminisme, Akan menguraikan proses pembentukan dan pertukaran makna dalam setiap adegan menggunakan pendekatan konstruktif diskursif. Pendekatan konstruktif diskursif digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat menjelaskan konstruksi makna serta wacana-wacana yang terbentuk dalam sebuah film karena wacana yang muncul dalam bentuk teks (gambar, film, percakapan, foto) karena hal tersebut tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang wajar atau alamiah. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi tak berperan. Peneliti melakukan observasi dengan menonton film Wonder Woman 1984 secara berulang ulang untuk melihat dan memahami alur cerita, latar film (setting), kostum dan tata rias tokoh, pencahayaan (lighting), serta pergerakan tokoh (acting). Teknik analisa data dalam penlitian ini adalah mengamati, reduksi data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Penyajian data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, potongan-potongan gambar, serta beberapa potongan dialog. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui mise-en-scene (wardrobe dan makeup, setting, acting, lighting) Diana merupakan tokoh yang merepresentasikan sosok feminisme liberal yang telah memperjuangkan pendidikan yang setara, hak politik serta kesempatan ekonomi yang setara. Feminisme dalam memperjuangkan pendidikan dan ekonomi ditunjukkan dengan acting dan setting, sedangkan wardrobe makeup dan lighting digunakan untuk mempertegas bahwa Diana merupakan sosok yang tegas dalam mengambil keputusan ataupun yang Diana perjuangkan. Tokoh Diana telah mendobrak stereotip budaya patriarki yang menyadarkan masyarakat bahwa perempuan dan laki-laki berhak memiliki hak dan kesempatan yang sama. Karena dengan begitu perempuan dapat berkembang menurut keinginannya. Diana dapat bernalar dan dapat menentukan nasibnya sendiri, selain itu Diana juga mampu dalam mengambil keputusan sendiri. Diana mempunyai pengetahuan yang luas, oleh karena itu Diana dapat dikategorikan sebagai perempuan yang memperjuangkan feminisme dalam pendidikan. Selain dalam pendidikan, Diana merupakan tokoh yang memperjuangkan feminisme liberal kesempatan yang sama dalam hal ekonomi. Diana menunjukkan bahwa dengan berbekal pendidikan, perempuan mampu mengembangkan kapasitas nalarnya perempuan harus memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di bidang ekonomi. Diana menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan ekonomi dan perlunya suara perempuan didengar dan dihargai.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120957
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2335]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository