Show simple item record

dc.contributor.authorROCHIM, Nabil Fahmi Atallah
dc.date.accessioned2024-06-04T07:44:28Z
dc.date.available2024-06-04T07:44:28Z
dc.date.issued2023-07-02
dc.identifier.nim190910101132en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120934
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 4 Juni 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractKebijakan Israel mendukung Azerbaijan dalam konflik di Nagorno-Karabakh sangat mengejutkan bagi dunia internasional. Azerbaijan adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam dan tergabung juga dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Hal ini berdampak terhadap hubungan diplomatiknya dengan Israel. Keterikatan terhadap OKI, membuat Azerbaijan tidak menjalin hubungan diplomatik dan tidak membuka kedutaan besarnya di Israel. Selain itu, Israel sebagai negara dengan mayoritas pemeluk Yahudi, mempunyai hubungan konfliktual dengan negara-negara mayoritas yang masayrakatnya beragama Islam. Namun demikian, mengapa Israel menentukan kebijakannya untuk mendukung Azerbaijan melawan Armenia dalam konflik yang terjadi di Nagorno-Karabakh. Penelitian ini, menggunakan teori Decision Making Process yang ditulis oleh William D. Coplin. William D. Coplin dalam bukunya Introduction to Internasional Politics menjelaskan bahwa terdapat tiga determinan yang memperngaruhi dalam pengambilan kebijakan luar negeri suatu negara. Ketiga determinan tersebut yaitu situasi domestik atau politik dalam negeri, hubungan ekonomi dan militer, dan konteks internasional. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Kemudian terkait dengan pengumpulan data, penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data kepustakaan. Terkait dengan metode analisis data, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan Israel mendukung Azerbaijan dalam konflik di Nagorno-Karabakh merupakan keputusan yang rasional. Israel menetapkan kebijakan tersebut karena adanya policy influencers Israel yang dekat dengan Azerbaijan, salah satunya melalui peran Partai Likud dan Yisrael Beiteinu. Secara ekonomi, Israel mempunyai ketergantungan energi terhadap Azerbaijan. Azerbaijan dan Israel juga menjalin kemitraan strategis dalam bidang ekonomi dan militer. Selain itu, Israel menetapkan kebijakan tersebut karena Azerbaijan merupakan tempat yang menghargai komunitas Yahudi di Azerbaijan. Kebijakan Israel mendukung Azerbaijan sangat dipengaruhi wilayah NagornoKarabakh yang strategis karena berbatasan dengan Iranen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A Dosen Pembimbing Kedua : Adhiningasih Prabhawati, S.Sos, M.Si.,en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectKebijakan Luar Negeri Israelen_US
dc.subjectNagorno-Karabakhen_US
dc.subjectKonfliken_US
dc.titleKebijakan Israel Mendukung Azerbaijan dalam Konflik di Nagorno-Karabakhen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiHubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos, MA.en_US
dc.identifier.pembimbing2Adhiningasih Prabhawati, S.Sos, Msi.,en_US
dc.identifier.validatorKacung- 21 Juli 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record