• Login
    View Item 
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Sciences of Health
    • View Item
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Sciences of Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Pelaksanaan Budaya Keselamatan Pasien Terhadap Insiden Keselamatan Pasien (Menggunakan Instrumen Hospital Survey On Patient Safety Culture di RS X Kota Malang)

    Thumbnail
    View/Open
    ELYSTIA VIDIA MARSELINA_212520102003.pdf (2.316Mb)
    Date
    2023-06-05
    Author
    MARSELINA, Elystia Vidia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Keselamatan pasien merupakan aspek paling penting yang harus diterapkan dalam fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tolak ukur terhadap mutu atau kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Institute of Medicine (IOM) mendeklarasikan laporan yang berjudul “To Err is Human” dan berisi kejadian tidak diharapkan pada pasien rawat inap di seluruh dunia yang semakin meningkat dan menimbulkan kematian. Hasil studi pendahuluan diketahui bahwa angka pelaporan insiden keselamatan pasien tertinggi adalah medical error, kurangnya keterbukaan komunikasi dan terjadinya kesalahan saat serah terima atau operan pada saat pergantian shift, sedangkan data insiden keselamatan pasien di RS X pada tahun 2022 untuk KTD, KPC, KNC, dan KTC berturut-turut adalah sebanyak 99 kasus, 37 kasus, 308 kasus, dan 417 kasus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian analitik dengan desain crosssectional study. Penelitian dilakukan di RS X pada bulan Januari-Februari 2023. Populasi penelitian ini 150 responden yaitu perawat RS X berdasarkan kriteria. Sampel penelitian 109 responden dengan teknik sampling menggunakan simple random sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah 12 dimensi budaya keselamatan pasien sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah insiden keselamatan pasien. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan analisis data regresi ordinal. Hasil analisis persepsi perawat tentang budaya keselamatan pasien pada tingkat unit memiliki rata-rata 78,63% (persepsi positif baik), tingkat manajemen 81,7% (persepsi positif baik), dan outcome keselamatan memiliki rata-rata 70,4% (persepsi positif sedang). Analisis pelaksanaan budaya keselamatan pasien terhadap insiden keselamatan pasien menunjukkan hasil persepsi keseluruhan tentang keselamatan pasien (p = 0,015), keterbukaan komunikasi (p = 0,000), umpan balik dan komunikasi tentang kesalahan (p = 0,008), frekuensi pelaporan kejadian (p = 0,483), serah terima dan transisi (p = 0,022), dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien (p = 0,000), respons non-punitive (tidak menghukum) terhadap kesalahan (p = 0,235), pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan (p = 0,657), staffing (p = 0,031), kerjasama antar unit (p = 0,002), kerjasama dalam unit (p = 0,008), dan ekspektasi dan tindakan supervisor/ manager dalam mempromosikan keselamatan pasien (p = 0,000). Kesimpulan menunjukkan bahwa usia responden terbanyak 25-35 tahun (70,64%), perawat perempuan (83,49%) lebih banyak daripada laki-laki (16,51%), dan mayoritas berpendidikan minimal D3 (75,22%) yang lama bekerjanya 1-3 tahun (33%). Tiga aspek budaya keselamatan pasien untuk tingkat unit rata-rata persepsi positif perawat adalah 78,63% (baik), tingkat manajemen 81,7% (baik), dan outcome keselamatan rata-rata 70,4% (sedang). Dimensi budaya keselamatan pasien yang berpengaruh secara signifikan terhadap insiden keselamatan pasien adalah persepsi keseluruhan tentang keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi, umpan balik dan komunikasi tentang kesalahan, serah terima dan transisi, dukungan manajemen, staffing, kerjasama antar unit, kerjasama dalam unit, dan ekspektasi dan tindakan supervisor/ manager dalam mempromosikan keselamatan pasien sedangkan dimensi budaya keselamatan pasien yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap insiden keselamatan pasien adalah frekuensi pelaporan kejadian, respons non-punitive (tidak menghukum) terhadap kesalahan, dan pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan. Saran yang dapat diberikan kepada RS X adalah meningkatkan komitmen mengenai pentingnya budaya keselamatan pasien sehingga dapat menjadi kebiasaan yang wajib dilaksanakan dan perlunya sosialisasi secara berkesinambungan terhadap pentingnya budaya keselamatan pasien.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120882
    Collections
    • MT-Sciences of Health [128]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository