dc.description.abstract | Angka Kematian Ibu menjadi salah satu parameter penting yang dapat
menggambarkan kesuksesan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan ibu.
Jumlah kematian ibu di Indonesia yang cukup tinggi sebagian besar disebabkan
oleh perdarahan akibat anemia selama kehamilan. Pemerintah telah
mengupayakan berbagai cara agar kejadian anemia pada ibu hamil dapat segera
diatasi, salah satunya dengan pelayanan kesehatan ibu hamil. Pelayanan antenatal
yang diberikan harus memenuhi beberapa jenis pelayanan, termasuk pemberian
tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet dan pemeriksaan laboratorium
minimal tes hemoglobin darah. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kesuksesan
pemberian TTD yaitu tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD
tersebut. Selain itu, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
darah untuk mengidentifikasi status anemia. Berdasarkan hal tersebut peneliti
ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
kunjungan antenatal care (ANC) dan kepatuhan konsumsi TTD dengan kejadian
anemia pada ibu hamil.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik bersifat observasional dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Situbondo Kabupaten Situbondo pada bulan Maret 2022-April 2023. Populasi
dalam penelitian ini diperoleh dari data ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Situbondo Kabupaten Situbondo sampai bulan Maret 2022 yaitu sebanyak 263 ibu
hamil dengan 74 sampel. Sampel yang digunakan, yaitu ibu hamil yang bersedia
menjadi responden, mengisi informed consent, mendapatkan TTD, diperiksa
kadar hemoglobin, memiliki dan menunjukkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), serta berada di tempat penelitian saat penelitian berlangsung. Pemilihan
sampel menggunakan teknik Probability Sampling jenis Simple Random
Sampling. Data yang dikumpulkan, antara lain data primer (karakteristik ibu
hamil, kunjungan ANC, kepatuhan konsumsi TTD, dan kejadian anemia pada ibu
hamil) dan data sekunder (data kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu hamil,
prevalensi anemia pada ibu hamil, dan data jumlah ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Situbondo Kabupaten Situbondo). Teknik pengumpulan data, yaitu
wawancara, pengukuran, dan metode dokumentasi. Instrumen pengumpulan data,
yaitu kuesioner dan alat ukur hemoglobin digital. Analisis data menggunakan
analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan software SPSS uji analisis
chi-square dan regresi logistik. Penelitian ini telah mendapatkan ethical clearance
dengan No. 162/KEPK/FKM-UNEJ/III/2022.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil
dengan umur tidak berisiko (20–35 tahun) (82,4%) dengan paritas nullipara
(45,9%), usia kehamilan pada trimester ketiga (47,3%) dan memiliki jarak
kehamilan tidak berisiko (≥ 2 tahun) (51,4%). Sebagian besar ibu hamil
melakukan kunjungan ANC yang sesuai (64,9%) dan memiliki kepatuhan
konsumsi TTD kategori tingkat kepatuhan sedang (40,5%). Mayoritas ibu hamil
tidak mengalami anemia (74,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara umur ibu, paritas kategori multipara,
kunjungan ANC, dan kepatuhan konsumsi TTD kategori kepatuhan rendah
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sedangkan jarak kehamilan tidak
terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Saran yang diberikan kepada petugas kesehatan, yaitu dengan meningkatkan
kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terkait pentingnya dan manfaat kunjungan
ANC ibu hamil yang sesuai standar dan konsumsi TTD, serta melibatkan kader
dan keluarga sebagai pengawas minum TTD. Saran untuk ibu hamil, dianjurkan
untuk berperan lebih aktif dalam melakukan kunjungan ANC yang sesuai standar
dan mengkonsumsi TTD sesuai anjuran. Bagi peneliti selanjutnya, dapat
melakukan penelitian dengan sampel yang lebih banyak dan pendekatan case
control | en_US |