dc.description.abstract | Realitas transportasi di Kabupaten Jember menunjukkan beberapa
persoalan akibat peningkatan jumlah kendaraan. Berdasarkan Catatan Kepolisian
Resort Jember transportasi mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga 2020.
Peningkatan volume kendaraan tersebut berpotensi terjadinya kemacetan lalu
lintas. Fenomena mencuatnya kemacetan di Kecamatan Kaliwates bukan sekedar
karena daerah tersebut memiliki kekuatan ekonomi yang besar, namun ada faktor
lain yang mendorong terjadinya kemacetan lalu lintas yaitu terdapat kawasan
pendidikan dan kawasan komersil serta tidak tersedianya lahan parkir mendorong
terjadinya kemacetan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kemacetan di
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember pada waktu tertentu sehingga mampu
dijadikan referensi dan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Identifikasi
kemacetan lalu lintas memerlukan analisis variabel penyebab kemacetan yang
dihitung secara manual dan digabungkan sehingga didapat hasil tingkat
kemacetan lalu lintas.
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif untuk menarik kesimpulan
secara objektif dan jelas dengan cara mendeskripsikan kondisi atau keadaan.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemacetan yang
terjadi berdasarkan perhitungan variabel penyebab terjadinya kemacetan yaitu
kapasitas jalan (C) dan volume lalu lintas (V). Teknik pengumpulan data melalui
2 cara yaitu dokumentasi dan survei untuk mendapatkan informasi aktual
dilapangan serta pengambilan data volume lalu lintas dan kapasitas jalan.
Hasil dari penelitian ini diukur dari aspek volume lalu lintas dan kapasitas
jalan. Volume lalu lintas didonimasi oleh sepeda motor mencapai 54% dari totaljenis jendaraan, kemudian disusul kendaraan ringan mencapai 45%, sedangkan
kendaraan berat berada di urutan terakhr sebesar 1% dari total semua jenis
kendaraan. Perhitungan Kapasitas (C) membutuhkan data geometrik pada masing-
masing jalan yang berupa tipe jalan, lebar, kereb, bahu, pemisah arah, hambatan
samping, median, dan alinyemen jalan. Kapasitas pada jalan Moh Yamin yaitu
2668 smp/jam, Jalan Trunojoyo yaitu 2501 smp/jam, Jalan Diponegoro yaitu 2590
smp/jam, Jalan Ahmad Yani yaitu 2605 smp/jam, dan Jalan Otto Iskandardinata
yaitu 3236 smp/jam. Nilai kapasitas Jalan pada masing-masing jalan berbeda
karena perbedaan kondisi geometrik jalan. Hasil olah data volume lalu lintas per
kapasitas jalan berupa tingkat pelayanan jalan. Tingkat pelayanan jalan di
Kecamatan Kaliwates terbagi menjadi 3 kategori yaitu tingkat pelayanan tinggi
dengan nilai 1,56 di Jl. Moh Yamin; tingkat pelayanan sedang dengan nilai 0,70 di
Jl. Trunojoyo dan 0,86 di Jl. 0,86 di Jl. Otto Iskandardinata; tingkat pelayanan
rendah dengan nilai 0,44 di Jl. Diponegoro dan 0,59 di Jl. Ahmad Yani.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat kemacetan yang dilihat dari
tingkat pelayanan jalan. Tingkat pelayanan jalan diklasifikasikan dalam enam
kelas antara lain kelas A dengan nilai 0,00-0,19; kelas B dengan nilai 0,20-0,44;
kelas C dengan nilai 0,45-0,69; kelas D dengan nilai 0,70-0,84; kelas E dengan
nilai 0,85-0,99; dan kelas F dengan nilai >1,00. Tingkat pelayanan kelas A
merupakan jalan dengan kategori kemacetan sangat rendah, kelas pelayanan jalan
B dan C masuk kategori kemacetan rendah, kelas pelayanan jalan D dan E masuk
kategori kemacetan sedang, dan kelas pelayanan jalan F masuk kategori
kemacetan tinggi. Jl. Moh Yamin merupakan jalan di Kaliwates dengan tingkat
kemacetan yang tinggi. Jl. Otto Iskandardinata dan Jl. Trunojoyo dengan tingkat
kemacetan sedang. Sedangkan dua jalan lainnya masuk dalam kategori kemacetan
rendah. | en_US |