Show simple item record

dc.contributor.authorDEWANTI, Rineke Catur Indah
dc.date.accessioned2024-05-13T22:24:44Z
dc.date.available2024-05-13T22:24:44Z
dc.date.issued2023-06-22
dc.identifier.nim190210103051en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120522
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_november_2023_10 Finalisasi unggah file repositori tanggal 13 Mei 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractNyamuk Aedes aegypti L. merupakan vektor utama penyebaran penyakit demam berdarah dengue yang cenderung meningkat di Indonesia. Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember masih dikategorikan sebagai daerah endemis DBD di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah kasus pada tahun 2019 sebanyak 998 kasus. Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti L. dapat dilakukan dengan menaburkan bubuk abate untuk menekan populasi nyamuk. Namun, penggunaannya dalam jangka lama dapat menimbulkan dampak negatif seperti resistensi dan kurang ramah lingkungan. WHO menganjurkan penggunaan zat kimia alami yang berasal dari tumbuhan karena memiliki sifat yang mudah terurai (biodegradable) dibandingkan insektisida kimiawi. Beberapa bahan aktif pada tumbuhan yang bersifat racun terhadap larva nyamuk penyebab DBD adalah saponin, tanin, flavonoid dan alkaloid. Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai insektisida alami, yaitu pada bagian biji yang mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan tannin. Penelitian mengenai toksisitas granula ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. yang pernah dilakukan menunjukkan LC₅₀ dalam waktu dedah 24 jam adalah 37,89 ppm. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terkait teknologi sediaan solid Edisi Tahun 2018 menyebutkan granulat sebaiknya memenuhi persyaratan yang meliputi bentuk dan warna yang sedapat mungkin teratur (homogen), memiliki distribusi butir yang kecil, memiliki daya hancur yang baik, tidak terlampau kering, dan hancur baik di dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas (LC₅₀) dan karakteristik fisik granula ekstrak biji alpukat sebagai biolarvasida nyamuk Aedes aegypti L. Tempat pelaksanaan penelitian di Sub Laboratorium Toksikologi Pendidikan Biologi dan Laboratorium Farmasetika Universitas Jember. Tahap penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak biji alpukat yang diproses secara lanjut menjadi granula. Uji toksisitas meliputi uji pendahuluan dan uji akhir menggunakan 20 larva uji untuk setiap perlakuan sesuai serial konsentrasi yang dibutuhkan. Penentuan LC₅₀ diperoleh menggunakan analisis probit dengan Software SPSS for Windows versi 25.0. Uji karakteristik fisik granula ekstrak biji alpukat meliputi uji kadar lembab, uji laju alir, uji sudut istirahat, uji distribusi ukuran partikel, dan uji waktu terdispersi granula. Hasil uji dianalisis secara deskriptif berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terkait teknologi sediaan solid Edisi Tahun 2018 dan Farmakope Indonesia Edisi V. Hasil penelitian menunjukkan LC₅₀ granula ekstrak biji alpukat terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam waktu dedah 24 jam adalah 264,409 ppm dengan batas bawah 239,479 ppm dan batas atas 285,584 ppm. Nilai toksisitas granula ekstrak biji alpukat terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L. termasuk dalam kategori toksik. Hasil uji karakteristik fisik menunjukkan granula ekstrak biji alpukat memenuhi standar uji stabilitas fisik granula dengan kadar lembab sebesar 3,71%, laju alir 10,69g/detik, sudut istirahat 33,6⁰, memiliki distribusi ukuran partikel yang sempit dan tergolong sangat halus (very fine), serta waktu terdispersi granula selama 4,6 menit. Hasil penelitian mengenai toksisitas dan karakteristik fisik granula ekstrak biji alpukat dimuat pada media informasi leaflet yang telah divalidasi oleh 4 validator, yaitu dosen pertama sebagai ahli materi, dosen kedua sebagai ahli media, satu masyarakat akademis, dan satu masyarakat umum. Hasil validasi yang diperoleh dengan rata-rata skor sebesar 37,5 tergolong kategori sangat layak sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan revisi yang telah dilakukan penulis.en_US
dc.description.sponsorship1. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes 2. Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectToksisitasen_US
dc.subjectTanaman Alpukaten_US
dc.subjectGranulaen_US
dc.subjectBiolarvasidaen_US
dc.titleToksisitas dan Karakteristik Fisik Granula Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill.) sebagai Biolarvasida Nyamuk Aedes aegypti L. serta Pemanfaatannya sebagai Leafleten_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Biologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Dwi Wahyuni, M. Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_november_2023_10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record