Show simple item record

dc.contributor.authorSARI, Rita Widiya
dc.date.accessioned2024-05-11T08:38:10Z
dc.date.available2024-05-11T08:38:10Z
dc.date.issued2023-06-21
dc.identifier.nim190210402041en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120450
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 6 Mei 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kepercayaan masyarakat terhadap mitos yang ada dalam ritual Cangghâ Aghung di Desa Glingseran, Wringin, Bondowoso. Ritual Cangghâ Aghung diyakini dapat memperlancar acara tersebut. Orang-orang yang melaksanakan Adat Aparlo percaya bahwa acara akan berjalan lancar saat ritual Cangghâ Aghung telah selesai. Tanda selesainya ritual adalah saat Cangghâ Aghung sudah berdiri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, fokus rancangan tradisi lisan dengan menggunakan pendekatan etnografi. Data diperoleh dari informan sebagai sumber data berupa deskripsi, rekaman, dan gambar yang disusun menjadi kalimat. Data dikumpulkan dengan wawancara etnografi, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data dari Spradley yaitu analisis domain, taksonomi, komponen, dan tema budaya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Cangghâ Aghung dalam adat Aparlo merupakan bentuk folklor lisan berupa mitos, dan proses pelaksanaannya termasuk folklor sebagian lisan berupa adat-istiadat. Makna yang terkandung terdapat pada simbolik bambu, sesajen, dan mantra. Terdapat nilai budaya dalam mitos Cangghâ Aghung, nilai tersebut berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhannya, lingkungan sosial, dan dirinya sendiri. Fungsi mitos Cangghâ Aghung bagi masyarakat adalah untuk memperkuat tatanan sosial sebagai cerminan tingkah laku manusia, mengajarkan arti keberadaan Tuhan, dan mendukung pengembangan industri wisata di Desa Glingseran. Mitos dari Cangghâ Aghung juga dimanfaatkan sebagai alternatif materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA/sederajat kelas X. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa mitos Cangghâ Aghung dalam adat Aparlo adalah ritual yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan bentuk penginvestasian budaya. Semua tindakan yang dilaksanakan dengan beberapa perantara berupa sesajen dan simbol lainnya, murni sebagai bentuk pengharapan doa dan keinginan agar dikabulkan oleh Tuhan.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama: Dr.Sukatman M.Pd Pembimbing Anggota: Siswanto S.Pd., M.A.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectCANGGHA AGHUNGen_US
dc.subjectFOLKLORen_US
dc.subjectMITOSen_US
dc.subjectETNOGRAFIen_US
dc.subjectSPRADLEYen_US
dc.titleMitos Cangghâ Aghung dalam Adat Aparlo di Desa Glingseran Kecamatan Wringin Bondowosoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Sukatman M.Pden_US
dc.identifier.pembimbing2Siswanto S.Pd., M.Aen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_nopember_2023_23en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record