dc.contributor.author | MUNFIDA, Nuris | |
dc.date.accessioned | 2024-05-11T08:21:32Z | |
dc.date.available | 2024-05-11T08:21:32Z | |
dc.date.issued | 2023-07-07 | |
dc.identifier.nim | 170710101446 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120440 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 6 Mei 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Pilkada merupakan wadah untuk memprsentasikan keinginan rakyat dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota selalu melalui proses yang disebut kampanye. Proses kampanye sebagai bagian dari proses untuk meraup dukungan dari masyarakat. Ketersediaan media sosial di era kemajuan teknologi informasi menyediakan banyak alternatif metode kampanye bagi para pasangan calon, salah satunya dengan berkampanye melalui media sosial. Media sosial merupakan seperangkat alat komunikasi dan kolaborasi baru yang menciptakan terjadinya jenis interaksi dengan memudahkan penggunanya untuk dapat berpartisipasi, berbagi dan menuangkan isi, termasuk untuk berkampanye dalam Pilkada. Pemanfaatan media sosial sebagai media kampanye dalam Pilkada tentunya memberikan dampak negatif dan postif. Dampak positif yang dapat di ambil adalah selain lebih efisien dalam hal biaya juga pesan atau visi misi pasangan calon dapat cepat mudah tersampaikan kepada khalayak. Sedangkan dampak negatif yang dapat terjadi adalah penyalahgunaan media sosial sebagai ajang melakukan black campaign.
Kata kunci : Kampanye, Media soial dan Pilkada.
Abstract
The general election for regional heads (Pilkada) is a forum for presenting the will of the people in the election of governors and deputy governors, regents and deputy regents as well as mayors and deputy mayors who always go through a process called campaigning. The campaign process as part of the process to gain support from the public. The availability of social media in the era of advances in information technology provides many alternative campaign methods for candidate pairs, one of which is by campaigning through social media. Social media is a new set of communication and collaboration tools that create this type of interaction by making it easier for users to participate, share and convey content, including campaigning for regional elections. The use of social media as a media campaign in Pilkada certainly has negative and positive impacts. The positive impact that can be taken is that besides being more efficient in terms of costs, the message or vision and mission of the candidate pairs can be easily conveyed to the public quickly. Meanwhile, the negative impact that can occur is the misuse of social media as a place to carry out black campaigns.
Keywords: Campaign, Social Media and Pilkada. | en_US |
dc.description.sponsorship | 1.Dr. Iwan Rachmat Soetijono, S.H., M.H.
2. Rosita Indrayati, S.H., M.H. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Hukum | en_US |
dc.subject | MEDIA SOSIAL | en_US |
dc.subject | PILKADA | en_US |
dc.subject | KAMPANYE | en_US |
dc.title | Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Kampanye Dalam Penyelenggaraan Pilkada | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Ilmu Hukum | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Iwan Rachmat Soetijono, S.H., M.H. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Rosita Indrayati, S.H., M.H, | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_iswahyudi_nopember_2023_22 | en_US |