dc.description.abstract | Graf Cycle adalah graf G yang setiap titiknya memiliki derajat dua, sehingga
jumlah titik dan sisinya sama. Graf Cycle dinotasikan dengan C
, dimana
n adalah jumlah titik atau jumlah sisinya dengan n ¸ 3. Gabungan graf
Cycle disimbolkan dengan
S
. Graf (Star) adalah graf yang terdiri dari n
sisi dan n + 1 titik, dimana satu titik sebagai titik pusat yang berderajat n dan
n titik yang lain sebagai titik akhir atau titik pendant, yaitu titik yang berderajat
1. Gabungan graf Star disimbolkan dengan
s
C
n
S
. Total Vertex Irregularity
Strength dari graf G yang dinotasikan dengan tvs(G) adalah label (nilai bilangan
bulat positif) terbesar pada himpunan titik dan sisi dari suatu graf G yang
minimum. Dalam penelitian ini akan diinvestigasi pelabelan total titik irregular
pada gabungan graf Cycle baik yang isomorfis maupun yang non-isomoris
dan gabungan graf Star baik yang isomorfis maupun yang non-isomorfis dengan
mencari nilai tvs-nya. Permasalahannya adalah bagaimana melabeli graf
tersebut sedemikian hingga bilangan bulat positif terbesar yang dijadikan label
adalah yang terkecil dan nilai total titiknya berbeda. Penelitian dibatasi pada
gabungan sebanyak s graf Cycle C
n
s
S
n
yang isomorfis maupun non-isomorfis
dan s graf Star S
n
yang isomorfis dan non-isomorfis. Tujuan penelitian un-
tuk mengetahui nilai total vertex irregularity strength (tvs) dalam pelabelan total
titik pada gabungan graf Cycle dan gabungan graf Star baik yang isomorfis
maupun yang non-isomorfis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap berkembangnya pengetahuan baru dalam bidang teori
graf, khususnya dalam ruang lingkup pelabelan graf.
vi
n
Penelitian ini menggunakan metode deduktif aksiomatik yaitu menerapkan
teorema yang telah ada yang dapat dijadikan sebagai acuan, dan metode
pendeteksian pola, metode ini digunakan untuk mencari pola dan perumusan
pada pelabelan total titik irregular pada graf. Untuk menentukan nilai tvs dari
gabungan graf Cycle C
n
dan gabungan graf Star S
, terlebih dahulu mencari
batas bawah dari tvs(
S
s
C
n
) dan tvs(
S
s
S
n
n
) dengan mengunakan teorema yang
sudah ada, kemudian mencari batas atas dari tvs(
S
s
C
n
) dan tvs(
S
) dengan
meggunakan pelabelan total titik irregular. Langkah terakhir adalah menentukan
fungsi tvs(
S
s
C
n
) dan tvs(
S
) dengan menggunakan batas bawah dan
batas atas yang sudah diperoleh.
s
S
n
Penelitian ini menghasilkan beberapa teorema sebagai berikut:
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan graf Cycle isomorfis, tvs(sC
n
) =
§
sn+2
3
s
S
n
¨
, untuk s ¸ 1 dan n ¸ 3.
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan graf Cycle non-isomorfis dengan jumlah n yang berurutan,
tvs(
S
s
j=1
C
j+2
) =
l
s(s+5)+4
6
m
, untuk s ¸ 1 dan n ¸ 3
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan dua graf Cycle non-isomorfis, tvs(C
n > k ¸ 3.
k
S
C
n
) =
§
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan sebarang graf Cycle non-isomorfis, tvs(
S
s
,
untuk s ¸ 1 dan n
j
¸ 3.
j=1
C
n
j
n+k+2
3
) =
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan graf Star isomorfis, tvs(sS
n
) =
§
sn+1
2
l
P
vii
¨
, untuk
s
j=1
3
¨
, untuk s ¸ 1 dan n ¸ 3.
n
j
+2
m
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan dua graf Star non-isomorfis dengan jumlah n berurutan, tvs
(S
n
S
S
n+1
) = n + 1, untuk n ¸ 3.
² total vertex irregularity strength dari pelabelan total titik irregular pada
gabungan graf Star dan graf Cycle dengan jumlah n sama, tvs (S
) =
§
2n+1
3
¨
, untuk n ¸ 3.
Hasil penelitian ini berupa teorema baru yang nantinya bisa digunakan
sebagai acuan oleh peneliti lain untuk meneliti total vertex irregularity strength | en_US |