dc.description.abstract | Pendidikan di Indonesia fokus pada pengembangan sumber daya manusia
melalui penguasaan konsep IPTEK, khususnya fisika. Konsep fisika berkaitan
dengan teknologi modern, seperti kendaraan listrik hasil dari pemahaman terhadap
pemanasan global. Pembelajaran fisika penting karena membangun kemampuan
berpikir sistematis, objektif, kreatif, dan keterampilan scientific communication.
Era revolusi industri 4.0 membutuhkan keterampilan berpikir kritis, kreatif,
komunikasi, dan kolaboratif. Keterampilan komunikasi, khususnya scientific
communication, penting dalam ilmu sains. Capaian pembelajaran, seperti
argumentasi saintifik, menekankan pentingnya keterampilan ini. Wawancara di
salah satu SMA menunjukkan kurangnya fokus guru pada scientific
communication, mempengaruhi kemampuan siswa.
Sampah plastik sebagai masalah global berkaitan dengan SDGs, dan
pendidikan, khususnya STEM, dapat memainkan peran penting dalam mencapai
tujuan ini. Keterampilan scientific communication menjadi fokus penting dalam
pembelajaran fisika. Keterbatasan siswa dan guru dalam keterampilan scientific
communication dapat diatasi dengan RTOP sebagai instrumen observasi. RTOP
memiliki komponen berbasis standar, berorientasi penyelidikan, dan berpusat pada
siswa. Melalui RTOP, calon guru dapat mempelajari dan meningkatkan
kemampuan scientific communication mereka. Penelitian ini bertujuan
menganalisis penggunaan RTOP dengan pendekatan STEM-SDGs untuk
mengajarkan keterampilan scientific communication pada calon guru fisika.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksploratori
menggunakan desain exploratory research design. Penelitian ini dilaksanakan di
SMAN Kalisat pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 dan kelas PPG
Universitas Jember. Objek penelitian ini adalah siswa, sedangkan mahasiswa
sebagai validator. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi instrumen RTOP
yang dilakukan oleh validator. Data penelitian hasil validasi akan di analisis
menggunakan EFA (Exploratory Factor Analysis) dan dilanjutkan dengan uji
reliabilitas menggunakan cronbach’s α dengan bantuan SPSS 26.
Hasil analisis EFA menghasilkan 8 faktor baru, penentuan faktor baru ini
bergantung pada nilai factor loading. Karena sampel yang digunakan sebanyak 60,
maka nilai factor loading yang digunakan adalah 0,70. Apabila item RTOP
memiliki nilai factor loading < 0,70 maka otomatis akan terhapus. Setelah itu
dilakukan uji reliabilitas menggunakan cronbach’s α. Apabila nilai cronbach’s α >
0,6 maka faktor dianggap reliabel. Setelah dilakukan uji reliabilitas, diperoleh 4
faktor yang reliabel atau konsisten. RTOP setelah dianalisis terdiri dari 4 faktor dan
14 item. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen RTOP dengan pendekatan
STEM-SDGs dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pengajaran terkait
keterampilan scientific communication dengan konsisten. Untuk penelitian lebih
lanjut dapat melakukan analisis RTOP dengan pemilihan responden > 50 dan
memperbanyak item RTOP yang ada pada setiap faktornya. | en_US |