Pengaruh Ketebalan Kantung Plastik terhadap Degradasi, Digesti, dan Kesintasan Larva Tenebrio molitor L. (Coleoptera: Tenebrionidae), serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Materi Leaflet
Abstract
Peningkatan penggunaan plastik menyebabkan permasalahan lingkungan.
Hal ini dikarenakan limbah plastik memerlukan waktu hingga ribuan tahun untuk
dapat terdegradasi secara alami di lingkungan. Salah satu ragam plastik yang
menjadi pencemar terbanyak adalah kantung plastik. Beragam upaya untuk
mengatasi permasalahan limbah plastik yang dilakukan oleh masyarakat seperti
langkah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pembakaran sampah masih belum efektif
dalam penerapannya, justru memberikan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena
itu diperlukan alternatif solusi yang lebih efektif dalam mengatasi permasalahan
banyaknya limbah kantung plastik.
Alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan limbah kantung plastik dapat
menggunakan biodegradator. Salah satu agen biologi yang dapat melakukan
biodegradasi plastik adalah larva Tenebrio molitor L. atau dikenal dengan ulat
hongkong. Larva serangga ini dapat mendegradasi plastik dikarenakan terdapat
simbion bakteri dalam ususnya yang mensekresikan enzim depolimerisasi plastik
yaitu enzim hydrolase dan oksidoreduktase. Selain itu tipe mulutnya berupa mulut
pengunyah menunjang kemampuan makannya untuk mengoyak berbagai jenis
makanan termasuk plastik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi ketebalan kantung
plastik terhadap degradasi, digesti, dan kesintasan larva Tenebrio molitor L. Hasil
penelitian ini menjadi bahan materi dalam penyusunan leaflet sebagai media
informasi bagi masyarakat umum.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April 2023 di
Laboratorium Konservasi Hayati Sub Laboratorium Bioremediasi CDAST
Universitas Jember menggunakan larva Tenebrio molitor L. instar 13 dan sampel
sebanyak 300 larva kelompok kontrol, 300 larva kelompok perlakuan 1, serta 300
larva kelompok perlakuan 2. Dengan ketentuan tiap botol berisi 100 larva dengan
3 kali pengulangan. Kelompok kontrol diberi pakan berupa konsentrat pakan ayam
fase starter, kelompok perlakuan 1 (P1) diberi pakan berupa kantung plastik HDPE
ketebalan 0,01mm, dan kelompok perlakuan 2 (P2) diberi pakan berupa kantung
plastik HDPE ketebalan 0,02mm. Parameter degradasi yang diukur yaitu selisih
massa awal dengan massa akhir plastik yang dikonsumsi oleh larva Tenebrio
molitor L. Parameter digesti yang diukur adalah perbandingan jumlah dan ukuran
fragmen plastik yang masuk kedalam organ pencernaan larva Tenebrio molitor L.
yaitu crop, intestinum, dan rektum. Parameter kesintasan diukur dari persentase
larva Tenebrio molitor L. yang hidup tiap harinya selama 10 hari penelitian.
Parameter validasi leaflet adalah skor penilaian dari validator.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari variasi
ketebalan kantung plastik terhadap degradasi, digesti, dan kesintasan larva Tenebrio
molitor L. Semakin besar ketebalan kantung plastik yang didegradasi maka semakin
rendah kemampuan degradasi, digesti, dan kesintasannya. Degradasi tertinggi
terjadi pada P1 (kantung plastik HDPE ketebalan 0,01mm) sebesar 0,001
(±0,00052)mg/hari, kemudian P2 (berupa kantung plastik HDPE ketebalan
0,02mm) sebesar 0,0004 (±0,00028)mg/hari, dan terendah kontrol (konsentrat
pakan ayam fase starter) sebesar 0 (±0,0000)mg/hari dengan perlakuan tidak diberi
pakan plastik. Digesti tertinggi terjadi pada P1 dimana ditemukan rerata total
0,4568 (±1,65728) fragmen dengan ukuran kecil sedangkan P2 terendah yaitu
ditemukan 0,4012 (±2,09839) fragmen dengan ukuran sedang dan kecil, dan pada
kelompok kontrol tidak temukan plastik. Kesintasan tertinggi terjadi pada P1
(98,6333 ±1,86591%) berikutnya pada pada P2 sebesar 98,5 (±1,85231)% dan yang
terkecil terjadi kontrol sebesar 97,7667 (±2,90877)%. Hasil validasi leaflet
menunjukkan rerata persentase sebesar 89,14%. Hal ini berarti leaflet sangat valid
atau layak untuk dijadikan media informasi penyebarluasan hasil penelitian.