dc.description.abstract | Lembaga Saku Yatim Indonesia di Kabupaten Lumajang membentuk
sebuah bimbingan belajar Bernama Sanggar Belajar Lestari yang dimana sanggar
tersebut dikhususkan untuk anak-anak yatim piatu dan kaum duafa di Kecamatan
Lumajang. Namun, pada bimbingan belajar Sanggar Belajar Lestari tingkat
kemandirian belajar warga belajar Sanggar Belajar Lestari dinilai masih sangat
kurang. Hal tersebut berdampak pada ketergantungan warga belajar terhadap tutor
terutama dalam proses belajar. Selain itu, keterbatasan waktu pembelajaran
menyebabkan terbatasnya peran tutor untuk meningkatkan kemandirian belajar.
Dengan demikian ditemukan tujuan penelitian dari skripsi ini yaitu untuk
mendeskripsikan strategi pembelajaran fasilitatif tutor dalam peningkatan
kemandirian belajar di ”Sanggar Belajar Lestari” Yayasan Saku Yatim,
Kabupaten Lumajang dengan manfaat penelitian adalah sebagai penambah
wawasan, informasi, dan pengalaman dalam proses pembelajaran fasilitatif.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dimana peneliti mendeskripsikan hasil wawancara di
Sanggar Belajar Lestari. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan
cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data observasi
dilakukan peneliti dengan melihat secara langsung dan riil. Pada teknik
pengumpulan data wawancara, peneliti sudah mempersiapkan berupa pertanyaanpertanyaan yang akan ditanyakan kepada calon narasumber. Sedangkan pada
teknik pengumpulan data dokumentasi, peneliti memotret kegiatan pada saat
melakukan penelitian sebagai bukti telah melakukan wawancara penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutor di Sanggar Belajar Lestari telah
memahami pentingnya motivasi untuk diberikan kepada warga belajar. Hal ini
sesuai dengan prinsip strategi pembelajaran fasilitatif dimana tutor tidak hanya
berperan dalam menyampaikan ilmu namun juga berperan sebagai motivator.
Selain itu, peran tutor ditunjukkan melalui perannya sebagai pembantu proses
pembelajaran. Selain itu, tutor di Sanggar Belajar Lestari telah memiliki
pandangan dalam pengelolaan pembelajaran melalui perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Warga belajar di Sanggar Belajar Lestari menunjukkan belum
memiliki kemandirian belajar yang baik, sebab mereka belum memiliki
perencanaan khusus sebelum memulai pembelajaran. Pada tahapan pengawasan
warga belajar belum menunjukkan adanya kemampuan untuk mengamati dan
mengobservasi tantangan dalam proses pembelajaran. warga belajar di Sanggar
Belajar Lestari belum mampu melakukan evaluasi secara mandiri terhadap diri
sendiri dan cenderung bergantung pada kebijakan tutor. Sehingga memerlukan
peningkatan kolaborasi antara tutor, warga belajar, serta pihak terkait untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan kemandirian belajar pada
warga belajar di Sanggar Belajar Lestari.
Setelah melakukan kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,
dapat diambil kesimpulan bahwasanya tutor telah menerapkan pembelajaran
fasilitatif melalui perannya sebagai katalisator/motivator dan pembantu proses
belajar. Motivasi yang diberikan bertujuan membangkitkan semangat belajar dari
warga belajar di Sanggar Belajar Lestari. Sedangkan pada pembantu proses
belajar, tutor memberikan apresiasi yang bertujuan meningkatkan gairah untuk
belajar dan bersaing dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan. Warga belajar
sendiri belum memperlihatkan kemandirian belajar yang diharapkan. Hal tersebut
dibuktikan dari belum mampunya warga belajar dalam membuat perencanaan
belajar secara mandiri, belum mampu mengevaluasi diri terhadap kendala yang
sedang terjadi, serta tidak dapat menentukan target belajar dan evaluasi belajar. | en_US |