• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penggunaan Hyperreality Sound Effect pada Audio dalam Membangun Suasana Menegangkan pada Film A Quiet Place

    Thumbnail
    View/Open
    File Skripsi Liffani Julian.pdf (1.422Mb)
    Date
    2024-01-29
    Author
    JULIAN, Liffani
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tata suara, sebagai teknik pengaturan suara dalam bidang karya audio visual, memiliki peran penting dalam film. Suara pada film dapat memengaruhi cara kita merasakan dan menginterpretasikan gambar. Klasifikasi suara dalam film meliputi speech, music dan sound effect. Sound effect adalah suara dari alam sekitar atau benda-benda, kecuali manusia. Penataan suara yang tepat, mulai dari musik, dialog, hingga efek audio, dapat mempengaruhi kondisi psikologis penonton, sesuai dengan visi sutradara dan arah cerita film. Gaya penataan suara dalam film cenderung menggunakan realisme, sesuai dengan yang terlihat dalam frame, namun gaya surealis menekankan pengaruh psikologis yang tidak terikat pada batas frame. Suara dalam film memiliki peran subliminal, memengaruhi pendengaran secara tidak sadar. Narasi sinema, sebagai bentuk narasi paling canggih, menggabungkan gambar dan suara untuk mengoptimalkan komunikasi multimedia. Peran audio dalam film terbagi menjadi verbal (dialog, monolog, narasi) dan non-verbal (ambience, emosi, suara alam). Tomlinson (2010) mencatat dalam bukunya "Sound for Film and Television" bahwa rekaman suara dalam film dan televisi sering kali melebihlebihkan realitas. Ini disebabkan oleh adanya suara yang bersaing satu sama lain pada bagian tertentu, mengharuskan setiap suara yang direkam didengar secara berlebihan. Meskipun rekaman dapat terdengar tidak natural, hal ini masih sesuai dengan konteks yang ingin disampaikan dalam aspek suara. Salah satu elemen yang mencerminkan efek ini adalah Folley effect, yang merupakan suara yang dihasilkan dari penyinkronan gambar dengan adegan atau kegiatan yang sangat responsif. Sebagai contoh, suara langkah kaki sering kali dilebih-lebihkan, disebabkan oleh pengalaman sineas yang menemukan rekaman suara detail yang kurang jelas selama produksi film. Film A Quiet Place menjadi subjek penelitian karena dominasi sound effect dibandingkan dialog sepanjang film. Penelitian fokus pada penguatan hyperreality sound effect untuk membangun suasana menegangkan. Alasan pemilihan film ini adalah keunikan penggunaan dominasi sound effect, terutama karena karakter monster yang sensitif terhadap suara, mengharuskan karakter menggunakan bahasa isyarat dan mengurangi gerakan untuk menghindari serangan. Film ini mendapat beberapa nominasi penghargaan, termasuk Golden Globe Awards dan Hollywood Music in Media Awards. Penelitian akan menganalisis penggunaan efek suara hiperrealitas dalam memperkuat atmosfer dan pengalaman menegangkan dalam film A Quiet Place. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan film A Quiet Place sebagai objek material dan hyperreality sound effect sebagai formal. Film A Quiet Place juga dijadikan sebagai data primer yang berdurasi 90 menit yang diakses melalui platform Netflix. Data sekunder pada penelitian ini berupa referensi buku terkait hyperreality sound effect sebagai referensi seperti “Sound for Film and Television” karya Thomlinson Holman dan “Film Art an Introduction” karya David Bordwell dan kristin Thompson. Referensi buku terkait suspense “ The Philosophy of Horror” karya Noel Carrol. Penelitian ini menggunakan kajian teori hyperreality sound effect dan suspense untuk menganalisis adegan yang dapat membangun ketegangan menurut waveform dan spectrum pada aplikasi software audacity. Hasil dari penelian ini, ditemukan 41 sampel hyperreality sound effect. Namun, yang mengandung suspense hanya kurang lebih 21 sampel dengan total tujuh adegan. Penelitian “Penggunaan Hyperreality Sound Effect pada Audio dalam Membangun Suasana Menegangkan pada Film A Quiet Place” hanya berfokus pada hyperreality sound effect dalam membangun ketegangan dan menyimpulkan bahwa hyperreality sound effetct memiliki efektifitas yang tinggi dalam membangun suasana menegangkan pada film A Quiet Place dengan dibantu dengan jalannya cerita
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119935
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2278]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository