“Upaya Pemenuhan Hak Para Penyintas Comfort Women pada Masa Pemerintahan Moon Jae In di Korea Selatan
Abstract
Comfort Women merupakan bentuk sistem perbudakan seks yang terjadi pada masa
Perang Dunia II yang dilakukan oleh prajurit militer Jepang. Keberadaan Comfort
Women di Korea Selatan telah menarik perhatian masyarakat karena hampir seluruh
penyintas belum memperoleh hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan.
Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya presiden Moon Jae In di Korea
Selatan dalam memenuhi hak para penyintas Comfort Women yang belum mereka
dapatkan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Aksi protes dari masyarakat
Korea sebagai bentuk dukungan mereka untuk para penyintas pun tidak dapat
dihindari seperti adanya aksi pemboikotan yang dilakukan kepada turis-turis Jepang
serta produk-produk buatan Jepang yang beredar di Korea. Hasil dari penelitian ini
adalah presiden Moon jae in berhasil melakukan upaya baik di dalam maupun luar
negeri. Presiden Moon Jae In telah mengupayakan untuk mengintegrasikan sejarah
Comfort Women ke dalam kurikulum pendidikan serta penghapusan kebijakan
Reconciliation and Healing Foundations. Presiden Moon Jae In berhasil melakukan
penggalangan internasional untuk mendukung dan memberikan hak-hak para
penyintas Comfort Women seperti yang sudah diajukan kepada pemerintah Jepang.