dc.description.abstract | Tulisan ini melihat ritual pelaksanaan Ta Fo Ci bagi para pemeluk
agama Buddha di vihara di Takengon, Aceh Tengah. Penelitian ini
dilakukan dengan metode deskriptif kualitiatif dengan tekhnik
pengumpulan data wawancara mendalam dengan pelaku kegiatan Ta
Fo Ci. Penelitian ini menemukan pelaksanaan kegiatan Ta Fo Ci ini
bukan saja diikuti oleh pemeluk agama Buddha dari Aceh namun juga
dari Medan, Jakarta bahkan dari luar negeri seperti Malaysia,
Singapura dan Australia. Kegiatan ini merupakan hasil swasembada
dari pemeluk agama Buddha yang datang beribadah ketempat
tersebut. Awalnya kegiatan ini hanya dilaksanakan selama 7 hari,
namun sejak tahun 2019 kegiatan ini dilaksanakan selama 14 hari
karena melihat atensi peserta yang semakin banyak. Sayangnya
kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 37 tahun ini tidak mendapat
perhatian dari pemerintah, baru kemudian tahun 2020 penbimas
Buddha memberikan penghargaan bagi peserta Ta Fo Ci ini. Selain itu kegiatan ini tidak pernah dipublikasikan di media lokal maupun
nasional, sehingga kegiatan ini terkesan tertutup. Informasi yang
diberikan untuk kegiatan ini juga hanya karena faktor kedekatan antara
peserta Ta Fo Ci. Penelitian ini merekomendasikan agar kegiatan ini
bisa dilaksanakan berdekatan dengan kegiatan kedaerahan yang lain
seperti Pawai Budaya Gayo sehingga sembari beribadah para peserta
yang berasal dari berbagai negara tersebut bisa menyaksikan dan
belajar tentang tradisi dan adat Gayo. | en_US |