Show simple item record

dc.contributor.authorPANJAITAN, Enjelina
dc.date.accessioned2024-01-18T06:58:35Z
dc.date.available2024-01-18T06:58:35Z
dc.date.issued2023-11-15
dc.identifier.nim181510501086en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119531
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 18 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractTomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Konsumsi tomat terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Tingkat konsumsi tomat pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 6,93% dari tahun sebelumnya. Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dalam proses budidaya dapat mengakibatkan degredasi pada tanah. Kandungan hara pada tanah menjadi tidak seimbang serta tanah dapat menjadi miskin hara. Peningkatan produksi tomat dan penurunan dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia dapat dilakukan dengan penggunan pupuk hayati. Pupuk hayati memiliki kemampuan dalam menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman serta sebagai pembenah tanah. Pupuk hayati yang dapat digunakan subagai upada dalam meningkatkan produktifitas tanaman tomat dan menurunkan dampak kerusakan tanah adalah pupuk bioboost. Bioboost mengandung konsorsium bakteri seperti Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus sp., Pseudomonas sp., dan Cytophaga sp. yang berfungsi dalam menyediakan serta memobilitas unsur hara bagi tanaman melalui aktifitas biologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bioboost dan pupuk anorganik yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada April-Agustus 2023 di green house Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dengan 16 kombinasi dan diulang sebanyak 3 kali setiap perlakuan. Faktor pertama pemberian pupuk NPK yaitu 25% dosis anjuran NPK setara 1,9 g/tanaman (A0), 50% dosis anjuran setara 3,75 g/tanaman (A1), 75% dosis anjuran setara 5,6 g/tanaman (A2), 100% dosis anjuran setara 7,5 g/tanaman (A3). Faktor kedua konsentrasi bioboost yaitu 0 ml (B0), 10 ml (B1), 15 ml (B2), 30 ml (B3). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, bobot buah, jumlah buah, persentasi keberhasilan buah terbentuk, dan klorofil total tanaman. Interaksi dosis NPK dan konsentrasi bioboost menunjukkan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, persentasi keberhasilan buah terbentuk, dan klorofil total tanaman, serta menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap jumlah buah dan bobot buah. Pemberian 7,5 g NPK dan 30 ml bioboost memberikan respon terbaik terhadap jumlah buah serta bobot buah tanaman tomat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectBioboosten_US
dc.subjectKualitas Tanahen_US
dc.subjectTomaten_US
dc.subjectPupuk NPKen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Variasi Pupuk Hayati dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Kacung Hariyono M. S., Ph. D.en_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record