Show simple item record

dc.contributor.authorHandiny, Nina
dc.date.accessioned2013-09-25T01:33:56Z
dc.date.available2013-09-25T01:33:56Z
dc.date.issued2013-09-25
dc.identifier.nimNIM070210103106
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1194
dc.description.abstractDalam penelitian ini, Peneliti menggunakan pelarut metanol. Penggunaan metanol sebagai pelarut ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) karena metanol merupakan pelarut polar (Kardinan, 1997). Jika dibandingkan dengan air, metanol bersifat kurang polar tetapi mehanol lebih mudah menguap sehingga ekstrak yang didapatkan dari biji srikaya lebih murni dibandingkan dengan air. Hasil penelitian Wardhana (2005: 141) menyatakan bahwa ekstrak metanol biji srikaya terhadap mortalitas larva caplak Boophilus microplus mempunyai konsentrasi letal lebih rendah dibandingkan dengan air dan heksan. Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang “Efektivitas Ekstrak Metanol Biji Srikaya (Annona squamosa L.) terhadap Mortalitas dan Perkembangan Serangga Helopeltis antonii Sign.”. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2011. Pemeliharaan H. antonii serta penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember, ekstraksi metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) di lakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Farmasi Universitas Jember. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstraksi metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) dalam beberapa serial konsentrasi (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3%), Variabel terikat pada penelitian ini adalah mortalitas dan perkembangan serangga Helopeltis antonii Sign. Analisis data dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (P<0,05), untuk mengetahui tingkat perbedaan dari masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) konsentrasi 1,5% efektif terhadap mortalitas H. antonii sebesar 40%, karena hasil uji Duncan pada konsentrasi 1,5% menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan kontrol. Dan LC50 pada waktu 24 jam sebesar 2,33% ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.), pada waktu 48 jam LC50 sebesar 1,62% ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) dan pada waktu 72 jam LC50 sebesar 1,09% ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.). Nilai LT50 pada control 121,61 jam. Konsentrasi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3% berturut-turut yaitu 96,81; 59,66; 37,48; 39,88; 24,43 dan -0,02 jam. Ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) konsentrasi 2,5% berpengaruh dalam menghambat aktivitas makan H. antonii. Pada konsentrasi 1,5% lama pergantian instar IV dan V H. antonii berbeda nyata dengan kontrol. Pada konsentrasi 0,5% imago H. antonii yang terbentuk berbeda nyata dengan kontrol. Pada konsentrasi 3% tidak ada telur yang menetas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210103106;
dc.subjectEkstrak Metanol Biji Srikaya (Annona squamosa L.), Mortalitas dan Perkembangan Serangga Helopeltis antonii Signen_US
dc.titleEFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN SERANGGA Helopeltis antonii Sign.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record