Determinan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Kabupaten Lumajang
Abstract
Latar belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat <2500 gram. Data Direktorat Gizi Masyarakat pada tahun 2021, BBLR di Indonesia sebesar 3,1%. Angka BBLR di Provinsi Jawa Timur sebesar 3,8%. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Kabupaten Lumajang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control, dengan sampel penelitian 30 ibu yang melahirkan BBLR dan 30 ibu yang melahirkan bayi berat lahir normal yang diperoleh dari simple random sampling. Pengambilan data dengan wawancara. Variabel bebas meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paritas, jarak kehamilan, status KEK, komplikasi kehamilan, jumlah kunjungan ANC, dan paparan asap rokok. Variabel terikat adalah BBLR. Analisis data primer menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok kasus sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (63,3%), berpendidikan SMA (56,7%), tidak bekerja (63,3%), pendapatan keluarga kurang dari UMK (56,7%), paritas 1 dan >4 (56,7%), jarak kehamilan ≥3 tahun (76,7%), LILA ≥23,5 cm (53,3%), komplikasi kehamilan (63,3%), melakukan kunjungan ANC <6 kali (63,3%), terpapar asap rokok (80%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah usia ibu, pendapatan keluarga, paritas, status KEK, komplikasi kehamilan, kunjungan ANC <6 kali dan ibu terpapar asap rokok. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik diperoleh hasil bahwa determinan yang paling berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu kunjungan ANC (p-value 0,005) dan status KEK (p-value 0,023).
Simpulan: Kunjungan ANC dan status KEK merupakan determinan yang paling berhubungan dengan kejadian BBLR.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]