dc.contributor.author | PAPUANI, Namira Hilda | |
dc.date.accessioned | 2024-01-05T08:26:10Z | |
dc.date.available | 2024-01-05T08:26:10Z | |
dc.date.issued | 2023-10-26 | |
dc.identifier.nim | 190710101151 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119373 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 5 Januari 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Pengetahuan Herbal Tradisional merupakan salah satu rezim Hak Kekayaan
Intelektual baru dan berbeda dengan rezim Hak Kekayaan Intelektual yang telah ada saat
ini. Pengetahuan Herbal Tradisional saat ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Komunal dan termasuk dalam lingkup
Pengetahuan Tradisional. Jauh sebelum itu, pembahasan mengenai Pengetahuan Herbal
Tradisional telah lebih dulu dibahas dalam Convention on Biological Diversity (CBD),
dan selanjutnya diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994
tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati). Namun demikian,
meskipun telah ada beberapa peraturan maupun ratifikasi yang ada di Indonesia, tidak
mengurangi adanya tindakan pengambilan tanpa izin kekayaan pengetahuan herbal
tradisional. Akibatnya, masyarakat tradisional selaku inventor asli tidak mendapatkan
manfaat maupun bagi hasil yang adil atas pengambilan tanpa izin tersebut. Padahal,
kekayaan pengetahuan herbal tradisional ini merupakan kekayaan yang harus secara
serius dilindungi, agar negara maupun masyarakat tradisional itu sendiri mendapatkan
manfaat ekonomi yang mampu meningkatkan perekonomian negara. Perlindungan terhadap
pengetahuan herbal tradisional tidak cukup jika hanya mengandalkan penggunaan rezim
hukum kekayaan intelektual saat ini. Hal tersebut dikarenakan, pengetahuan herbal
tradisional merupakan suatu kekayaan yang sifatnya komunal, serta telah diwariskan
secara turun-temurun dari berbagai generasi. Penggunaan rezim hukum hak kekayaan
intelektual saat ini dianggap tidak dapat memberikan pencapaian untuk kesejahteraan dan
keseimbangan bagi masyarakat tradisional. Sehingga, diperlukan sistem yang sui generis
yang secara khusus mengatur mengenai perlindungan pengetahuan herbal tradisional di
Indonesia | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Hukum | en_US |
dc.subject | Pengetahuan Herbal Tradisional | en_US |
dc.subject | Pengetahuan Tradisional | en_US |
dc.subject | Sui Generis | en_US |
dc.title | Perlindungan Pengetahuan Herbal Tradisional Melalui Pengetahuan Tradisional Sebagai Sistem yang Sui Generis | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Ilmu Hukum | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Iswi Hariyani, S.H., M.H. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Pratiwi Puspitho Andini, S.H., M.H. | en_US |
dc.identifier.validator | reva | en_US |