Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Pada UMKM Tape Manis 31 Bondowoso

Abstract

Ubi kayu atau singkong merupakan komoditas yang dapat digunakan sebagai bahan baku agroindustri. Salah satu olahan ubi kayu yang dijadikan bahan utama yaitu tape. Kabupaten Bondowoso terkenal dengan sebutan “Kota Tape” karena tape merupakan produk unggulan dan menjadi icon daerah. UMKM Tape Manis 31 merupakan salah satu perusahaan tape yang ada di Kabupaten Bondowoso yang melakukan investasi kembali pada tahun 2003. UMKM Tape Manis 31 mengalami penurunan jumlah produksi sejak tiga tahun terakhir disebabkan adanya Covid-19. Kinerja keuangan kurang baik karena tidak dilakukan pencatatan arus keuangan secara rutin. Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan penelitian terkait analisis kelayakan pada aspek finansial dan strategi pengembangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa perhitungan kelayakan secara finansial layak untuk dijalankan dengan nilai NPV sebesar Rp 166.853.613, Net B/C Ratio 1,7, IRR 38,9%, Gross B/C Ratio 1,2, PI 1,73 dan PP 3 tahun 7 bulan 28 hari. Hasil analisis SWOT didapatkan nilai IFAS sebear 2,61 dan nilai EFAS sebesar 2,84 menempatkan UMKM Tape Manis 31 berada pada posisi white area (bidang kuat-berpeluang).