Analisis Risiko Kesehtan Lingkungan (ARKL) Pajanan Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) (Studi di Kawasan Industri Tahu Dusun Klagen Desa Tropodo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo)
Abstract
Perkembangan zaman dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat berjalan beriringan dengan perkembangan industri yang terus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo telah merasakan keuntungan tersebut dari keberadaan industri tahu yang berkembang pesat. Keberadaan industri tahu tersebut selain memberikan keuntungan juga memiliki risiko terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Risiko kesehatan pada masyarakat dapat disebabkan oleh pajanan karbon dioksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah untuk bahan bakar pemanas tungku atau boiler industri. Risiko kesehatan yang disebabkan oleh karbon dioksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) pada masyarakat dapat dinilai dengan menggunakan empat tahapan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji risiko kesehatan lingkungan akibat pajanan karbon dioksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) di kawasan industri tahu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL), jenis analisis risko kesehatan lingkungan yang digunakan ialah ARKL lapangan (field study). Penelitian ini dilakukan di wilayah industri tahu Dusun Klagen Desa Tropodo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Sampel penelitian yaitu sampel lingkungan dan sampel manusia. Sampel lingkungan diperoleh dengan mengukur konsentrasi pajanan di industri tahu Dusun Klagen, Desa Tropodo. Lokasi pengukuran udara ambien sebanyak 3 titik lokasi yang tersebar di sekitar industri tahu dan pemukiman, penentuan sampel manusia menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 93 orang yang dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Variabel dalam penelitian ini yaitu adalah kelembapan, suhu, kecepatan angin, arah angin, konsentrasi gas CO dan NO2 (C), karakteristik responden (umur, berat badan, frekuensi pajanan (fE), durasi pajanan (Dt)), intake, laju inhalasi (R), periode waktu rata-rata (tavg), dosis referensi (RfC), dan risiko non karsinogenik (RQ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon monoksida (CO) maupun nitrogen dioksida (NO2) di udara yang dilakukan di sekitar industri tahu masih berada di bawah NAB menurut PP RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Lingkungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu 10000 μg/Nm3 untuk konsentrasi monoksida (CO) dan 200 μg/Nm3 untuk nitrogen dioksida (NO2). Konsentrasi maksimum terdapat di lokasi A sebesar 3577 μg/Nm3 atau 3,58 mg/m3 dan konsentrasi minimum terdapat di lokasi C sebesar 2044 μg/Nm3 atau 2,66 mg/m3. Konsentrasi nitrogen dioksida terdapat di lokasi A sebesar 59,4 μg/Nm3 atau 0,059 mg/m3 dan konsentrasi minimum terdapat di lokasi C sebesar 50,4 μg/Nm3 atau 0,0504 mg/m3. Perhitungan ARKL menggunakan nilai konsentrasi maksimum, minimum dan konsentrasi rata-rata. Nilai konsentrasi referensi (RfC) untuk kandungan karbon monoksida (CO) maupun nitrogen dioksida (NO2) diturunkan dari nilai Integrated Risk Information System (IRIS) US-EPA dengan nilai yang diperoleh sebesar 2,66 mg/kg/hari untuk nilai CO dan 0,0069 mg/kg/hari untuk nilai NO2.
Tingkat risiko non karsinogenik tingkat populasi dan individu pada konsentrasi maksimum dan konsentrasi rata-rata dari pajanan karbon monoksida (CO) menunjukkan RQ < 1 yang berarti bahwa tingkat risiko pajanan karbon monoksida (CO) masih aman sedangkan pajanan nitrogen dioksida (NO2) menunjukkan nilai RQ > 1 yang berarti bahwa tingkat risiko pajanan nitrogen dioksida (NO2) sudah tidak aman untuk masyarakat sekitar industri tahu. Tingkat risiko yang tidak aman membutuhkan tindakan pengelolaan risiko untuk menanggulangi risiko terhadap kesehatan. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan strategi pengelolaan risiko berupa penentuan batas aman untuk konsentrasi karbon monoksida (CO) maupun nitrogen dioksida (NO2) sebesar 8,076 mg/m3 untuk konsentrasi aman CO dan sebesar 0,021 mg/m3 untuk konsentrasi aman NO2 dengan durasi pajanan 112,3 tahun untuk pajanan CO dan 14,3 tahun untuk pajanan NO2.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan Dinas Kesehatan Lingkungan maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dapat memantau dan mengevaluasi mengenai bahan pencemar terutama karbon monoksida (CO) maupun nitrogen dioksida (NO2) serta melakukan monitoring secara rutin untuk mengukur kandungan bahan pencemar pada cerobong asap industri tahu sedangkan untuk pemilik industri tahu dapat meminimalisir adanya kandungan karbon monoksida (CO) maupun nitrogen dioksida (NO2) dengan cara menambahkan filter udara pada cerobong asap industri serta melakukan pemeliharaan secara berkala.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]