Efektivitas Infusa Kulit Bawang Merah dalam Mencegah Penurunan Ketebalan Epitel Tubulus Seminiferus Tikus Wistar yang Terpapar Asap Rokok
Abstract
Infertilitas menduduki peringkat ke-5 tertinggi pada kasus disabilitas global yang berdampak negatif pada kepercayaan diri seseorang. Faktor gaya hidup seperti merokok dapat menyebabkan infertilitas pria. Asap rokok memicu terbentuknya peroksidasi lipid sehingga memicu ketidakseimbangan antara antioksidan endogen dengan radikal bebas, yang disebut stres oksidatif. Stres oksidatif terjadi karena meningkatnya jumlah radikal bebas atau dengan menurunnya antioksidan plasma semen. Antioksidan berperan dalam menangkal radikal bebas, diantaranya kulit bawang merah yang mengandung kuersetin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dosis infusa kulit bawang merah (IKBM) terhadap pencegahan penurunan ketebalan epitel tubulus seminiferus tikus Wistar yang terpapar asap rokok. Tikus dibagi menjadi kelompok normal, asap rokok, dan IKBM dosis 125, 250, 500, 1000, 2000 mg/kgBB. Pemberian IKBM per oral dilakukan dua jam sebelum paparan asap rokok untuk mencegah penurunan ketebalan epitel tubulus seminiferus. Paparan asap rokok diberikan sebanyak 2 batang/kelompok/hari selama 28 hari. Organ testis tikus dibuat preparat dengan pewarnaan H.E. Uji komparasi kelompok normal dan kelompok asap rokok menunjukkan asap rokok berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap penurunan ketebalan epitel tubulus seminiferus. Uji korelasi Spearman menggunakan data kelompok asap rokok dan kelompok IKBM menunjukkan hubungan signifikan antara dosis IKBM dengan pencegahan penurunan ketebalan epitel tubulus seminiferus. Uij regresi menggunakan persamaan kuadratik dilakukan untuk menentukan dosis efektif maksimum IKBM. Kesimpulan penelitian ini, terdapat hubungan negatif antara dosis IKBM dengan histopatologi tubulus seminiferus, semakin tinggi dosis IKBM semakin mencegah penurunan ketebalan epitel tubulus seminiferus tikus Wistar yang terpapar asap rokok, sedangkan dosis efektif maksimum IKBM dalam mencegah penurunan ketebalan epitel tubulus seminiferus yaitu 1.214 mg/kgBB.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]