Penegakan Hukum Pembalakan Liar di Kawasan Taman Nasional Meru Betiri
Abstract
Ilegal logging atau pembalakan liar merupakan aktifitas penebangan kayu hutan yang dilakukan secara tidak sah dengan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perudang-undangan, yang sangat meresahkan dan membahayakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji dampak pembalakan liar,penegakan hukum pembalakan liar, dan akibat hukum pembalakan liar terhadap kawasan taman nasional meru betiri. Pendekatan metodologi yang digunakan adalah analisis kualitatif berdasarkan tinjauan pustaka dan studi kasus. Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember mempunyai sejarah panjang dalam kegiatan illegal logging, dari saat awal reformasi tahun 1998 sampai saat ini masih banyak oknum masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan terlarang ini. Minimnya mata pencaharian menjadi salah satu faktor yang memicu masyarakat untuk melakukan kegiatan illegal logging. Dari data yang diperoleh TN Meru Betiri diketahui luas lahan milik masyarakat termasuk lahan garapan hanya sekitar 10% dari total luas wilayah Desa Andongrejo, sisanya berupa kawasan hutan (85%) dan perkebunan (5%).Kepala Polisi Hutan (Polhut) TNMB, Musafa, Selasa, mengatakan sebanyak 20 kasus pembalakan liar tersebut, hanya empat kasus yang diproses oleh petugas TNMB dan aparat kepolisian.Ia menjelaskan kasus penebangan kayu secara ilegal terbanyak berada di kawasan Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Ambulu yang luasnya mencapai 28.370 hektare (ha). “Kawasan SPTN Wilayah II meliputi Desa Sanenrejo, Andongrejo, Wonoasri dan Bandealit. Jumlah petugas yang memantau wilayah itu sangat terbatas, sehingga pembalakan liar masih saja terjadi di kawasan TNMB”.
Kata kunci : Penegakan Hukum,Kejahatan,Pembalakan Liar
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]