Show simple item record

dc.contributor.authorSUCI, Fatimah Nurwulan
dc.date.accessioned2023-12-13T04:53:59Z
dc.date.available2023-12-13T04:53:59Z
dc.date.issued2023-10-16
dc.identifier.nim181510501126en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119100
dc.description.abstractJagung salah satu kontributor terbesar pada subsektor tanaman pangan menjadi komoditas unggulan dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan dan pakan di Indonesia. Tingkat kebutuhan jagung nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat, seiring dengan produksi jagung yang mengalami peningkatan. Penerapan budidaya dan teknologi tepat guna dilakukan dalam membantu meningkatkan produksi tanaman jagung guna untuk memenuhi kebutuhan jagung di pasar Indonesia. Upaya peningkatan produksi jagung tidak lepas dari resiko yang dihadapi petani khususnya penyakit tanaman yang dapat menurunkan produktivitas dan hasil tanaman jagung. Resiko penyakit bulai atau downy mildew dapat merugikan petani jagung hingga 100% apabila terlambat penanganan. Serangan penyakit bulai berawal dari gejala bercak berwarna klorotik yang memanjang searah tulang daun dan tumbuh konidia jamur yang berwarna putih. Tanaman yang sakit akan mengalami penyempitan daun dan bertekstur kaku, pertumbuhan tanaman terhambat, dan tidak dapat membentuk tongkol. Upaya peningkatan produktivitas melalui penekanan keparahan penyakit bulai dapat dilakukan dengan menginduksi ketahanan tanaman. Solusi yang daapt dilakukan yaitu dengan menggunakan agen pengendali hayati Trichoderma sp. yang ditujukan untuk memperkuat ketahanan tanaman agar dapat menekan penyakit bulai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2023 bertempat di Prodi Hama Penyakit Tanaman Universitas Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat Trichoderma sp. dan beberapa varietas jagung hibrida terhadap penekanan keparahan penyakit bulai menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu perlakuan Trichoderma sp. sebagai agen hayati dan faktor kedua yaitu varietas jagung hibrida yang terdiri dari empat varietas dengan tingkat ketahanan yang berbeda. Perlakuan tersebut diulang sebanyak empat kali setiap perlakuan terdapat tiga tanaman sehingga terdapat 94 unit percobaan. Faktor perlakuan Trichoderma sp. T0 (Kontrol), T1 (Trichoderma sp. 108 spora/ml) dan perlakuan varietas V1(P21), V2 (BISI18), V3 (PAC789), V4 (NK6172). Variabel pengamatan meliputi masa inkubasi penyakit, keparahan penyakit dan laju infeksi penyakit. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA (Analisys Of Variance), apabila terdapat pengaruh terhadap perlakuan Trichoderma sp. dan varietas jagung (FHitung lebih besar dari F-Tabel) menunjukkan hasil pengaruh berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut DMRT pada taraf kepercayaan p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Trichoderma sp. dan interaksi antara Trichoderma sp. dan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap menekan keparahan penyakit dan laju infeksi bulai. Namun pada pemberian Trichoderma sp. menunjukkan hasil yang lebih rendah dari pada perlakuan kontrol, sehingga masa inkubasi tanaman jagung yang diberi perlakuan Trichoderma sp. lebih panjang dan tingkat keparahan lebih rendah dari pada kontrol. Sedangkan pengaruh varietas tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan keparahan penyakit dan laju infeksi penyakit. Varietas V2 (BISI18) memiliki rata-rata tingkat keparahan tertinggi yaitu 65% dan memiliki masa inkubasi terpendek yaitu 3 HSI.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectTrichoderma sp.en_US
dc.subjectBulaien_US
dc.subjectJagungen_US
dc.titlePEMANFAATAN Trichoderma sp. DAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UNTUK MENEKAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record