| dc.description.abstract | Pada era globalisasi, teknologi berkembang semakin canggih dalam melahirkan inovasi, salah satu contohnya di bidang industri adalah e-commerce atau penjualan daring. Berdasarkan data dari hasil survei yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2022, salah satu alasan individu memilih tidak berbelanja daring adalah waktu pengiriman yang relatif lama dan tidak sesuai dengan jadwal. Permasalahan tersebut merupakan salah satu bentuk kurangnya produktivitas kerja pada pekerja bagian pengiriman atau ekspedisi. Produktivitas adalah cara berpikir yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas guna meningkatkan kualitas kerja secara berkelanjutan. Faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas pekerja antara lain: karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan dan masa kerja), faktor tenaga kerja (pelatihan dan motivasi kerja) dan penerapan 5S Safety. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, JNE Express memiliki jumlah rata-rata paket yang harus diantar sebanyak ±80.000 paket setiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara penerapan 5S (Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain) Safety dengan produktivitas kerja pada pekerja di JNE Express Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 74 pekerja bagian operasional, yang terdiri dari sembilan pekerja inbond dan 65 pekerja delivery atau kurir. Sampel diambil menggunakan metode proportionate random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan observasi di lapangan. Penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman untuk mengetahui adanya hubungan antara karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan dan masa kerja), faktor tenaga kerja (pelatihan dan motivasi kerja) serta penerapan 5S Safety dengan produktivitas kerja pada pekerja operasional JNE Express.
Hasil penelitian pada pekerja JNE Express didapatkan paling besar pekerja memiliki rentang usia 25-29 tahun (40,5%), mayoritas memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK/Sederajat (93,2%) dan mayoritas telah bekerja selama 1-5 tahun (81,1%). Sebagian besar pekerja memiliki tingkat pelatihan (51,4%) dan tingkat motivasi kerja (56,8%) yang cukup baik. Mayoritas pekerja JNE Express telah menerapkan 5S safety dengan baik (86,5%). Produktivitas kerja yang dimiliki oleh sebagian besar pekerja adalah baik (54,1%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat produktivitas kerja dengan karakteristik individu (usia p=0,731, tingkat pendidikan p=0,786 dan masa kerja p=0,487). Hasil uji statistik korelasi pada faktor tenaga kerja (pelatihan p=0,799 dan motivasi kerja p=0,244) dengan produktivitas kerja juga menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan produktivitas kerja ataupun motivasi dengan produktivitas kerja. Serta tidak terdapat juga hubungan yang siginifikan antara penerapan 5S Safety dengan tingkat produktivitas kerja dengan p-value 0,292 > 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan kepada pihak terkait yakni JNE Express adalah melakukan monitoring dan evaluasi terkait penerapan 5S Safety, memperbaiki pelatihan yang diberikan dan memberikan motivasi serta apresiasi kepada pekerja yang telah bekerja dengan baik. Bagi pekerja operasional diharapkan dapat bertanggung jawab untuk menerapkan 5S Safety dengan rajin dan juga menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan yang diikuti ketika melaksanakan pekerjaan. Peneliti selanjutnya dapat mengukur tingkat produktivitas dari segi kuantitas dan kualitas, menambahkan variabel beban kerja dan melakukan penelitian tidak hanya pada satu perusahaan jasa ekspedisi. | en_US |
