Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas III RSD dr.Soebandi Jember
Abstract
Sisa makanan di piring adalah makanan yang tidak habis dikonsumsi oleh pasien yang telah disajikan dipiring dan dinyatakan dalam persentase makanan yang disajikan. Menurut Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPMRS) Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, menyebutkan bahwa salah satu indikator pelayanan gizi adalah melihat sisa makanan pada pasien dengan standar ≤20%. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Daerah dr.Soebandi Jember pada tahun 2019 menyebutkan bahwa rata-rata sisa makanan diet biasa masih berada diatas standar indikator SPMRS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan sisa makanan diet biasa pada pasien rawat inap khusus kelas III RSD dr.Soebandi Jember. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2023 dengan desain cross-sectional dan metode pemilihan sampling purposive sampling. Observasi secara langsung untuk mengetahui sisa makanan dan pemberian kuisioner kepada pasien untuk menegetahui informasi terkait faktor internal (usia, pendidikan, kebiasaan makan dan keadaan psikis) serta faktor eksternal (rasa makanan,penampilan makanan, makanan luar rumah sakit dan lingkungan suasana perawatan). Berdasarkan hasil analisis didapatkan distribusi frekuensi sisa makanan yang tidak terpenuhi (>20%) sebanyak 48,1%. Sisa makanan diketahui berhubungan dengan rasa makanan (aroma dan bumbu) dan penampilan makanan (warna dan porsi). Variabel yang berhubungan berkaitan dengan rasa dan penampilan yang berasal dari makanan. Oleh karena itu, pihak rumah sakit yaitu instalasi gizi perlu mengevaluasi terkait dengan rasa dan penamilan makanan yang disajikan khususnya pada aroma, warna dan porsi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]