Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara di Indonesia
Abstract
Perkembangan globalisasi dan teknologi di era revolusi industri 4.0 ini
membuat perusahaan untuk terus survive dan menciptakan inovasi baru dalam
mempertahankan posisi di pasar persaingan bisnis. Untuk mempertahankannya,
perusahaan mengubah cara bisnis yang semula berdasarkan pada tenaga kerja
(labor-based business) menjadi berdasarkan pada pengetahuan (knowledge based
business) dengan karakteristik utama yaitu ilmu pengetahuan. Dengan
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju akan membuat
perusahaan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki. Penggunaan
sumber daya secara efektif dan ekonomis akan menghasilkan suatu keunggulan
bersaing dari perusahaan sejenis. Salah satu pendekatan dalam pengukuran dan
penilaian knowledge asset yang digunakan adalah Intellectual Capital atau modal
intelektual. Intellectual Capital ini telah menjadi fokus penelitian dari berbagai
bidang, seperti manajemen, akuntansi, sosiologi, maupun teknologi informasi.
Kinerja keuangan ini digunakan sebagai analisis untuk melihat
perkembangan suatu perusahaan dalam melaksakan keuangan dengan baik dan
benar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan, meskipun hasil penelitiannya berbeda satu
dengan yang lain.
Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kuantitatif. Data dalam
penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019-2022. Diperoleh populasi sebanyak 26
perusahaan dengan sampel sebanyak 10 perusahaan melalui teknik purposive
sampling. Hasil menunjukkan bahwa Value Added Human Capital (VAHC) dan
Value Added Capital Employed (VACE) berpengaruf positif dan signifikan
terhadap Return on Asset (ROA). Sementara Value Added Structural Capital
(VASC) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Return on Asset
(ROA)