Elastic Recovery Bahan Cetak Alginat Berbasis Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii
Abstract
Bahan cetak merupakan bahan yang banyak digunakan dalam berbagai prosedur
perawatan gigi. Bahan cetak dipakai untuk membentuk replika gigi dan jaringan
lunak sekitarnya. Bahan cetak alginat adalah jenis bahan cetak yang paling banyak
digunakan dalam kedokteran gigi. Akurasi bahan cetak alginat dipengaruhi oleh
sifat elastic recovery yang merupakan persentase kemampuan suatu bahan cetak
untuk dapat kembali ke bentuk awal setelah cetakan dikeluarkan dari rongga mulut.
Berdasarkan spesifikasi ANSI/ADA, elastic recovery bahan cetak yang ideal adalah
lebih dari 95% saat material tersebut ditekan sebesar 20% selama 5 detik. Elastic
recovery yang kurang dari 95% dapat menyebabkan terjadinya perubahan dimensi
sehingga berpengaruh terhadap keakuratan hasil cetakan. Sebaliknya, elastic
recovery yang lebih besar dari 95%, menyebabkan keakuratan hasil cetakan
semakin tinggi.
Bahan cetak alginat yang digunakan di Indonesia merupakan bahan yang masih
diperoleh dengan impor, sedangkan kebutuhan akan bahan cetak alginat sangat
tinggi. Pemanfaatan alginat dari rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii)
sebagai bahan baku pembuatan bahan cetak sangat menguntungkan, hal ini karena
rumput laut merah (Kappaphycus alvrezii) merupakan komoditas alam yang
melimpah dan banyak diproduksi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui elastic recovery dari bahan cetak alginat berbasis rumput laut
merah.
Penelitian eksperimental laboratorium ini menggunakan rancangan penelitian
post test only control group design. Sampel terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok kontrol menggunakan bahan cetak alginat komersil merk hygendent dan
kelompok perlakuan menggunakan bahan cetak alginat dari rumput laut merah
Kappahycus alvarezii. Natrium alginat dari rumput laut merah Kappaphycus
alvarezii diperoleh melalui ekstraksi dengan metode asam. Uji setting time
dilakukan dengan menggunakan batang akrilik yang diletakkan kedalam sampel
kemudian mengukur setting time setiap 10 detik. Sementara itu, uji elastic recovery
dilakukan alat uji elastic recovery (recovery from deformation). Kemudian data
yang telah didapatkan dikalkulasi dan dianalisis secara statistik menggunakan uji
T-test.
Hasil rerata uji elastic recovery didapatkan nilai sebesar 98,42% pada
kelompok kontrol dan 97,43% pada kelompok perlakuan. Pada hasil uji T-test
elastic recovery diketahui bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan
(p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
natrium alginat berbasis rumput laut merah Kappahycus alvarezii sebagai bahan
cetak memiliki elastic recovery sebesar 97,43% dan lebih rendah dibandingkan
dengan bahan cetak alginat komersil.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]