dc.description.abstract | Hasil observasi aktivitas siswa yaitu pada pertemuan pertama, memperhatikan
penjelasan guru 83,33%, memakai nomer dada 79,17%, melakukan preview 70,83%,
membuat pertanyaan (question) 66,67%, melakukan langkah read 75%, melakukan
reflect 87,5% , melakukan recite 62,5%, aktif dalam diskusi 58,3%, bekerja sama
dengan anggota kelompok 91,67%, melakukan review terhadap seluruh materi yang
telah diajarkan 62,5%, sedangkan pada pertemuan kedua, presentase klasikal pada
tiap aktivitasnya yang meliputi memperhatikan penjelasan guru 83,33%, memakai
nomer dada 83,33%, melakukan preview 70,83%, membuat pertanyaan (question)
66,67%, melakukan langkah read 83,33%, melakukan reflect 87,5% , melakukan
recite 66,67%, aktif dalam diskusi 58,3%, bekerja sama dengan anggota kelompok
91,67%, melakukan review terhadap seluruh materi yang telah diajarkan 66,67%.
Pada tes pertama semua siswa hadir, siswa yang tuntas 4 anak dengan persentase
10,5% dan yang tidak tuntas ada 34 anak dengan persentase 89,5%. Maka karena
secara perseorangan banyak siswa yang belum mencapai nilai 70 dan secara
klasikal belum mencapai 75 % maka pembelajaran ini diteruskan pada siklus II.
Dari hasil observasi tersebut, jelas bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dengan metode PQ4R pada siklus pertama belum
maksimal. Hal ini disebabkan pembelajaran ini baru pertama kali dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Sukowono khususnya kelas VII B. Namun pada siklus kedua
penerapan pembelajaran ini mengalami peningkatan yaitu memperhatikan penjelasan
guru 87,5%, memakai nomer dada 95,83%, melakukan preview 87,5%, membuat
pertanyaan (question) 87,5%, melakukan langkah read 79,17%, melakukan reflect
75% , melakukan recite 91,67%, aktif dalam diskusi 83,33%, bekerja sama dengan
anggota kelompok 91,67%, melakukan review terhadap seluruh materi yang telah
diajarkan 83,33%. Pada pertemuan kedua siklus II ini, presentase aktivitas siswa
yaitu memperhatikan penjelasan guru 95,83%, memakai nomer dada 95,83%,
melakukan preview 83,33%, membuat pertanyaan (question) 91,67%, melakukan
langkah read 83,33%, melakukan reflect 75% , melakukan recite 95,83%, aktif dalam
diskusi 83,33%, bekerja sama dengan anggota kelompok 95,83%, melakukan review
terhadap seluruh materi yang telah diajarkan 83,33%. Pada tes kedua semua siswa
hadir, siswa yang tuntas 33 anak dengan persentase 86,8% dan yang tidak tuntas ada
5 anak dengan persentase 13,2%, sehingga dapat dikatakan tuntas secara klasikal
Dari hasil observasi siklus I dan siklus II dapat terlihat terjadi peningkatan
baik dari aktivitas siswa, kelompok maupun hasil belajar siswa. Maka berdasarkan
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dengan metode PQ4R ini dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Sukowono pada
pembelajaran materi aritmetika sosial. | en_US |