Model Kemitraan dalam Pengelolaan Wana Wisata Rintisan Air Terjun Tujuh Bidadari

Abstract

Wisata Air Terjun Tujuh Bidadari dikelola oleh Pemerintah Desa Rowosari dan Perhutani KPH Jember melalui Perjanjian Kerjasama. Pola Kemitraan Pemerintah Desa Rowosari dengan Perhutani Jember yaitu Perhutani sebagai penyedia lahan dan Pemerintah Desa Rowosari sebagai pelaksana dalam pengelolaan wisata Air Terjun Tujuh Bidadari. Kemitraan yang saling menguntungkan dengan pembagian keuntungan. Penyalurannya adalah Perhutani 20%, Desa atau BUMDes 70% dan LDMH 10%. Perolehan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen dengan melakukan triangulasi untuk keabsahan data. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Awal mula adanya perjanjian ini dikarenakan kurangnya anggaran yang disediakan oleh Perhutani untuk pelestarian wisata Air Terjun Tujuh Bidadari sehingga kurang di perhatikan. Di awal tahun 2020 desa berkonsultasi dengan LMDH terkait potensi yang ada di desa untuk di perhatikan dan di kembangkan berkenaan pariwisata yang ada. Setelah permintaan dari Desa disalurkan ke Perhutani mendapat persetujuan dan Wisata Air Terjun Tujuh Bidadari mulai dikelola oleh BUMDES dan implementasi di lapangan oleh Pokdarwis. Di sinilah banyak dilakukan pembangunan dan pengembangan seperti pembangunan wisata baru di kawasan wisata ini yaitu kolam renang, Gazebo menarik di tengah pepohonan hutan yang tinggi dan berbagai spot foto yang menarik, tidak lupa juga perbaikan jalan Infrastruktur menuju destinasi wisata sudah mulai meningkat karena dukungan anggaran dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah memantau langsung progres perbaikan jalan dan juga meresmikan wisata air terjun tujuh bidadari bersama Perhutani dan Bumdes Rowosari.