Show simple item record

dc.contributor.authorUMARA, Annisaa Fitrah
dc.contributor.authorHIDAYAT, Arifin
dc.contributor.authorPURNAMAWATI, Ditha Astuti
dc.contributor.authorDESPIYADI, Despiyadi
dc.contributor.authorRYANDINI, Felicia Risca
dc.contributor.authorISTIQOMAH, Indriana Noor
dc.contributor.authorMEGASARI, Anis Laela
dc.date.accessioned2023-11-14T08:14:55Z
dc.date.available2023-11-14T08:14:55Z
dc.date.issued2023-04-01
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118731
dc.description.abstractAmerican Heart Associatio (AHA) memperkirakan dalam rentang tahun 2007-2010 sebanyak 5,1 juta jiwa orang Amerika yang berusia ≥20 tahun memiliki penyakit gagal jantung dan jumlahnya akan meningkatsebesar 25% dari tahun 2013 hingga 2030. Hal ini terbukti dengan prevalensi gagal jantung orang dewasa berusia ≥20 tahun di Amerika mengalami peningkatan dari 5,7 juta orang pada rentang tahun 2009 dan 2012 menjadi 6,2 juta pada tahun 2013 dan 2016 (Virani et al., 2020). Gagal jantung juga menjadi salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi gagal jantung berdasarkan diagnosis dokter atau dilihat dari gejala yang timbul sebesar 0,3% dengan prevalensi tertinggi di daerah Nusa Tenggara Timur. Penyakit gagal jantung terbanyak pada usia di atas 75 tahun dengan prevalensi 1,1% dan tidak ada perbedaan prevalensi berdasarkan jenis kelamin. Di Indonesia, usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding Eropa dan Amerika disertai dengan tampilan klinis yang lebih berat (PERKI, 2020).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherNuansa Fajar Cemerlangen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskularen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskularen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record