Show simple item record

dc.contributor.authorAINI, Atiqoh Qurrotul
dc.date.accessioned2023-11-14T03:03:59Z
dc.date.available2023-11-14T03:03:59Z
dc.date.issued2023-07-07
dc.identifier.nim202303101038en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118724
dc.description.abstractHIV/AIDS masih menjadi penyebab kematian sebagai penyakit menular nomor satu di dunia. HIVAIDS dapat menimbulkan keluhan batuk, ruam kulit, demam, sakit kepala, lemas, serta kecemasan. Kecemasan pada pasien HIV/AIDS disebabkan oleh kekhawatiran akibat kondisi penyakitnya, stigma buruk terhadap orang dengan HIV dan pengalaman diskriminasi, ketidakpastian tentang masa depan serta efek samping dari obat-obatan. Kecemasan ini jika tidak ditangani akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat memperparah kondisi fisik pasien. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Pasien HIV/AIDS pada Tn. Q dengan Masalah Keperawatan Ansietas di Ruang Kenanga RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Metode penulisan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi/pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi pada pasien yang telah memenuhi kriteria partisipan. Hasil pengkajian menunjukkan pasien mengalami masalah keperawatan ansietas ditandai dengan pasien tahu penyakitnya sehingga merasa khawatir akibat penyakit yang diderita saat ini, merasa bingung apa yang harus dilakukan, sulit berkonsentrasi saat diajak berbicara, mengeluh pusing, anoreksia, tampak gelisah, tampak tegang, diaforesis, tremor, dan wajah tampak pucat. Intervensi dan implementasi yang diberikan yaitu dukungan pelaksanaan ibadah dengan 9 intervensi, namun pada pasien hanya 6 tindakan yang dapat di implementasikan. Pada tindakan fasilitasi penggunaan ibadah sebagai sumber koping penulis melakukan pemberian terapi dzikir yaitu dzikir menggunakan kalimat tahlil “Laa ilaaha illallah” yang dilakukan 2 kali sehari. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan implementasi keperawatan dukungan pelaksanaan ibadah selama 3 hari adalah tujuan tercapai sebagian, karena dari 10 kriteria hasil yang ditetapkan pada pasien terdapat 1 kriteria yang belum tercapai yaitu pasien masih berkeringat dingin, namun sudah berkurang dibandingkan sebelumnya. Dari hasil laporan kasus ini diharapkan bagi penulis selanjutnya dapat melakukan intervensi terapi dzikir selama satu minggu dengan frekuensi 2 kali sehari saat pagi dan sore hari. Bagi perawat, terapi dzikir ini dapat dijadikan intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pada pasien HIV/AIDS. Bagi pasien dan keluarga saat di rumah dapat melanjutkan terapi dzikir untuk menurunkan kecemasan yang dialami.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Indriana Noor Istiqomah,S.Kep.,M.Kep Ns. Primasari Mahardhika Rahmawati,S.Kep.,M.Kepen_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectHIV/AIDSen_US
dc.subjectAnsietasen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Pasien HIV/AIDS pada Tn.Q dengan Masalah Keperawatan Ansietas di Ruang Kenanga RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023en_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Indriana Noor Istiqomah, S.Kep.,M.Kepen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Primasari Mahardhika Rahmawati,S.Kep.,M.Kepen_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record