Show simple item record

dc.contributor.authorSaniya, Rani
dc.date.accessioned2023-11-14T03:02:27Z
dc.date.available2023-11-14T03:02:27Z
dc.date.issued2023-07-31
dc.identifier.nim202303101128en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118723
dc.description.abstractHipertensi adalah salah satu penyakit pada sistem kardiovaskular yang tidak menular atau sering disebut silent killer. Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, infark miokard, gagal ginjal, dan enselofati. Gejala yang sering dialami pada penderita hipertensi adalah nyeri kepala. Nyeri kepala pada penderita hipertensi disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh darah, yan menimbulkan vasokontroksi dan gangguan sirkulasi pada otak yang menyebabkan terjadinya sakit kepala dan menimbulkan masalah keperawatan nyeri akut. Nyeri kepala yang tidak segera ditangani dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang akan dijalani. Tujuan laporan tugas akhir adalah mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap satu orang pasien hipertensi yang memenuhi kriteria partisipan. Hasil pengkajian menujukkan bahwa 5 dari 6 gejala dan tanda mayor terjadi pada pasien meliputi pasien mengeluh nyeri skala 4, tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi 128 x/menit, dan sulit tidur. Adapun tanda gejala minor yang muncul 4 dari 7 tanda gejala minor yaitu tekanan darah 177/114 mmHg, pola napas berubah, nafsu makan berubah, dan berfokus pada diri sendiri. Intervensi utama dan implementasi yang diberikan yaitu manajemen nyeri dan terapi relaksasi. Pada terapi relaksasi penulis memilih intervensi terapi relaksasi otot progresif yang dilakukan sebanyak satu kali perhari. Setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 3 hari, didapatkan tujuan tercapai. Seluruh kriteria hasil yang dilakukan dicapai oleh pasien yaitu pasien mengeluh nyeri dengan skala 2, tidak tampak meringis, pasien tidak gelisah, frekuensi nadi 103 x/menit, tidak sulit tidur, tekanan darah 165/100 mmhg, pola napas pasien membaik, nafsu makan pasien membaik, dan berfokus pada diri sendiri menurun. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi gabungan manajemen nyeri dan terapi relaksasi otot progresif bisa menurunkan nyeri dalam level sedang, walaupun pada Tn. M. hanya sedikit menurunkan tekanan darah, dikarenakan waktu untuk melakukan intervensi tergolong singkat yaitu hanya 3 hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga sampai menurunkan tekanan darah diperlukan waktu yang lebih panjang. Dari hasil laporan kasus ini diharapkan penulis selanjutnya dapat melakukan intervensi pemberian terapi relaksasi otot progresif selama minimal 6 hari dengan frekuensi 1-2 kali sehari seperti penelitian sebelumnya. Bagi perawat latihan relaksasi otot progresif ini dapat dijadikan intervensi untuk mengatasi keluhan nyeri pada pasien hipertensi terutaman dalam level ringan dan sedang. Bagi pasien dan keluarga diharapkan saat di rumah dapat melanjutkan terapi relaksasi otot progresif ini untuk mengurangi nyeri timbul dirumah.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Laili Nur Azizah S.Kep,.M.Kep Ns. Syaifuddin Kurnianto S.Kep,.M.Kepen_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.subjectHipertensien_US
dc.subjectNyeri Akuten_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Hipertensi Pada Tn. M dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Kenanga RSUD dr. Haryoto Lumajangen_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Laili Nur Azizah S.Kep.,M.Kepen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Syaifuddin Kurnianto S.Kep.,M.Kepen_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record