Implementasi Kebijakan Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pelayanan Rawat Jalan pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2022 (Studi Kasus di Puskesmas Colomadu II Kabupaten Karanganyar)
Abstract
Kemenkes mencatat hingga September 2021 terdapat penambahan sebanyak 710
kasus di Jawa Tengah dan totalnya mencapai 475.701 kasus. Hal ini diikuti
dengan angka kematian di Jawa Tengah yang terus bertambah hingga 145 orang
dan mencapai total 29.296 orang, sehingga angka kematian di Jawa Tengah
menjadi yang tertinggi di Indonesia. Data yang disampaikan oleh Ketua Bidang
Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, menyebutkan bahwa kepatuhan
masyarakat dalam menerapkan prokes 3M terus menurun. Pada Oktober 2021
untuk skor kepatuhan prokes konsisten diatas angka 8 (rentang skor 1-10) dimana
kepatuhan menggunakan masker berada pada angka 8,23 diikuti dengan
kepatuhan mencuci tangan 8,0 dan skor kepatuhan menjaga jarak 8,03. Namun,
pada November 2021 skor untuk kepatuhan menggunakan masker menurun
menjadi 7,86 kemudian kepatuhan menjaga jarak menurun menjadi 7,85 dan
kepatuhan mencuci tangan 7,91. Data ini mengalami penurunan secara menerus
hingga Desember 2021 dimana skor kepatuhan menggunakan masker menjadi
7,74 dan hampir serupa untuk skor kepatuhan menjaga jarak dan mencuci tangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi kebijakan penerapan
protokol kesehatan yang terdapat di Puskesmas Colomadu II Kabupaten
Karanganyar terutama pada layanan rawat jalan selama masa pandemi Covid-19
berdasarkan teori George C. Edward III (1980). Jenis penelitian menggunakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Puskesmas Colomadu II
Kabupaten Karanganyar dengan jumlah informan total 10 orang. Teknik
pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dan metode
pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi yang digunakan oleh peneliti yaitu triangulasi sumber
dan teknik.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa seluruh aspek yang digunakan dalam
pengimplementasian kebijakan telah berjalan cukup baik, hanya saja masih
terdapat beberapa hal yang masih perlu dibenahi agar pengimplementasian
kebijakan dapat terlaksana dengan optimal. Pada aspek komunikasi, secara
keseluruhan sudah berjalan dengan baik dan disampaikan secara berkelanjutan
dan berulang dengan didukung adanya laporan dokumentasi kegiatan sosialisasi
yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Colomadu II. Pada aspek sumber daya,
keseluruhan sudah berjalan cukup baik dimana jumlah sumber daya manusia di
Puskesmas Colomadu II mencukupi dan telah melaksanakan pelatihan terkait
protokol kesehatan sehingga keseluruhan dapat berperan aktif pada tugasnya
masing-masing. Terkait sumber daya fasilitas protokol kesehatan yang ada di
Puskesmas Colomadu II secara keseluruhan masih berfungsi dengan baik hingga
saat ini sehingga dapat digunakan oleh masyarakat maupun pegawai Puskesmas
semaksimal mungkin. Pada aspek Struktur Birokrasi, SOP sudah berjalan dengan
baik dengan didukung adanya infografis SOP yang terpajang di depan pintu
masuk serta laporan angka kasus yang semakin landai. Pada aspek Disposisi,
pelaksanaan kebijakan protokol kesehatan telah dimaksimalkan oleh Puskesmas
namun memang masih terdapat beberapa masyarakat maupun pegawai terkait
kepatuhan mengalami penurunan dibanding pada saat awal Covid-19 menyebar.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini, pihak instansi terkait yaitu
Puskesmas diharapkan dapat membenahi area infografis ke tempat yang memang
lebih kondusif sehingga pesan yang terdapat dalam infografis dapat terbaca oleh
pasien maupun pengunjung Puskesmas, selain itu guna meningkatkan kepatuhan
masyarakat maupun pegawai khususnya di area Puskesmas maka dapat
menggunakan alternatif audio informasi dalam penyampaian kebijakannya. Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar diharapkan agar dapat segera merumuskan
kebijakan terbaru sesuai dengan kondisi saat ini sehingga protokol yang telah
disesuaikan dapat sejalan dengan angka kepatuhan yang diharapkan
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]