Hubungan Antara Job Insecurity Dengan Burnout Syndrome Pada Perawat Rawat Inap RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo
Abstract
Burnout merupakan gejala yang disebabkan oleh stres kerja secara terus menerus dan belum berhasil dikelola. Perawat yang mengalami burnout syndrome cenderung bersikap dingin, tidak menyenangkan, menurunnya dedikasi dan komitmen terhadap pekerjaan serta kinerja dan prestasi kerja yang tidak maksimal. Perawat rawat inap di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo pada tahun 2022 yang mengalami burnout sydnrome sebesar 67%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara job insecurity dengan burnout syndorme pada perawat rawat inap. Penelitian dilakukan dengan metode analitik melalui pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri atas 63 perawat rawat inap yang diambil melalui teknik proportional stratified random sampling dengan uji korelasi spearman. Hasil penelitian didapatkan job insecurity perawat sebagian besar berada pada tingkat rendah yaitu sebesar 36,5%. Hasil penelitian tingkat burnout syndrome sebagian besar berada pada tingkat sedang yaitu sebesar 42,9%. Hasil uji korelasi spearman pada penelitian ini didapatkan hasil nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,035 yang berarti ada hubungan signifikan antara tingkat job insecurity dengan burnout syndrome pada perawat rawat inap. Angka correlation coefficient yang didapatkan sebesar 0,266 yang menandakan hubungan kedua variabel cukup kuat dan searah. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara job insecurity dengan burnout syndrome.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]