Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorPINANDAYA, Rosilia Putri
dc.date.accessioned2023-10-31T02:37:43Z
dc.date.available2023-10-31T02:37:43Z
dc.date.issued2023-05-31
dc.identifier.nim160810101125en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118525
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_oktober_2023_11en_US
dc.description.abstractModel determinasi nilai tukar konvensional menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar dipengaruhi oleh fundamental makroekonomi seperti suku bunga, pertumbuhan ekonomi (output), money supply, dan tingkat inflasi. Namun, model determinasi nilai tukar konvensional tersebut tidak sesuai dengan kondisi nyata yang dialami oleh sejumlah negara, sehingga muncul fenomena “the exchange rate disconnect puzzle”. Ketidaksempurnaan model determinasi juga memunculkan adanya Theory Scapegoat yang mengemukakan adanya ketidakstabilan hubungan antara nilai tukar dan fundamental makroekonomi karena adanya faktor-faktor yang tidak diamati (unobserved variable). Konsekuensi terjadinya krisis global menimbulkan kekhawatiran mengenai beberapa kebijakan ekonomi yang sesuai untuk mencapai evolusi makroekonomi yang optimal. Krisis Asia Timur 1997/1998, krisis keuangan global 2008 dan krisis euro 2010 memberikan paradigma baru dalam penetapan kebijakan moneter. Negara Indonesia sebagai negara emerging market yang menganut rezim nilai tukar floating akan sedikit banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi global. Kondisi tersebut melatarbelakangi perlunya pengujian pengaruh fundamental makroekonomi dan unobserved variable terhadap volatilitas nilai tukar di Indonesia periode 2000Q1- 2022Q4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan fundamental makroekonomi dan unobserved variable terhadap volatilitas nilai tukar di Indonesia periode 2000Q1-2022Q4 dengan metode Vector Eroor Correction Model (VECM). Penggunaan VECM bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh fundamental makroekonomi dan unobserved variable terhadap volatilitas nilai tukar, apakah sesuai dengan teori dan hasil penelitian empiris atau tidak. Variabel fundamental makroekonomi dalam penelitian ini meliputi GDP riil, current account, differential consumer price index, differential interest rate. Untuk unobserved variable menggunakan harga minyak dunia. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu nilai tukar rupiah. Hasil analisis menggunakan metode VECM menunjukkan bagaimana pengaruh fundamental makroekonomi dan unobserved variable terhadap volatilitas nilai tukar. Setelah proses estimasi penelitian telah dilakukan didapati hasil bagaimana hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara variabel fundamental makroekonomi dan unobserved variable terhadap volatilitas nilai tukar. Analisis VECM pada variabel GDP menunjukkan bahwa pada jangka pendek GDP tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar terbukti dari nilai t-statistik dibawah nilai t-tabel yaitu -1,10195. Namun, dalam jangka panjang GDP mempengaruhi nilai tukar secara positif signifikan dengan nilai t-statistik sebesar 2,4579. Angka ini lebih besar dari nilai t-tabel α=5% (1,663). Pengujian VECM pada variabel current account menunjukkan hubungan jangka pendek tidak signifikan. Sedangkan pada jangka panjang, variabel CA menunjukkan hubungan yang positif signifikan dengan nilai t-statistik sebesar 3,906 nilai tersebut lebih besar dibanding nilai t-tabel α=5% (1,663). Hasil estimasi pada variabel CPI differential menunjukkan bahwa jangka pendek memiliki hubungan yang positif signifikan dengan nilai t-statistik pada lag 1 sebesar 1,62912 dan pada lag 2 sebesar 1,61572. Pada jangka panjang CPID secara positif signifikan mempengaruhi nilai tukar karena nilai t-statistik sebesar 9,2870. Nilai tersebut lebih besar dibanding nilai α=5% (1,663). Pengujian pada variabel interest rate differential pada jangka pendek menunjukkan hubungan yang negatif signifikan dengan nilai t-statistik -1,42347 sedangkan, pada jangka panjang menunjukkan hungan yang tidak signifikan dengan nilai t-statistik 0,2817. Nilai tersebut lebih kecil dibanding nilai α=5% (1,663). Terakhir, pada variabel oil price menunjukkan hubungan jangka pendek yang negatif signifikan dan hubungan jangka panjang yang positif signifikan dengan nilai tstatistik -1,96231 pada jangka pendek dan -3,572 pada jangka panjang. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar dapat dilakukan dengan mengamati nilai fundamental makroekonomi melalui nilai CPI, IRD dan POIL pada jangka pendek dan variabel. GDP, CA dan CPID pada jangka panjang. Sedangkan, untuk variabel unobserved melalui variabel oil price akan mempengaruhi nilai tukar pada jangka pendek dan jangka panjang.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing 1 : Dr.Zainuri,M.Si. Pembimbing 2: Dr.Moehammad Fathorrazi,M.Si.en_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectMakroekonomien_US
dc.subjectUnobserved Variableen_US
dc.subjectNilai Tukar Rupiahen_US
dc.titlePengaruh Fundamental Makroekonomi dan Unobserved Variable terhadap Volatilitas Nilai Tukar di Indonesia Periode 2000Q1-2022Q4en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiStudi Pembangunanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Zainuri,M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Dr.Moehammad Fathorrazi,M.Si.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_oktober_2023_11en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_10_tanggal 31


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record