Show simple item record

dc.contributor.authorFAJRUL RIZQI, Akhmad
dc.date.accessioned2023-10-24T03:55:55Z
dc.date.available2023-10-24T03:55:55Z
dc.date.issued2023-01-19
dc.identifier.nim192303101051en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118444
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 24 Oktober 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractDepresi merupakan gangguan alam perasaan diakibatkan oleh disfungsi kognitif ditandai dengan penurunan mood, kesedihan. Terapi tawa merupakan suatu cara untuk membantu seseorang dalam menghadapi masalah, misalnya stres, marah, dan jenuh. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dalam bentuk telaah literature yang didapatkan dari database Pubmed, Google Scholar, dan Garuda Ristekbrin. Setelah melalui tahap seleksi menggunakan critical appraisal Joanna Briggs Institute (JBI) didapatkan 10 jurnal, 9 jurnal diantaranya menggunakan quasy experimental study dan 1 diantaranya menggunakan systematic reviews. Sedangkan Instrumen yang digunakan untuk mengukur derajat depresi yaitu menggunakan alat ukur Geriatric Depression Scale (GDS) Penilaian Geriatic Depression Scale Skor 0-9 = Normal, Skor 10-19 depresi sedang, Skor 20-30 depresi berat, BDI-II adalah sebuah alat ukur yang sangat populer untuk menggambarkan depresi seseorang. Hasil tes skala BDI dibuat dalam skor mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi Setiap gejala dirangking dalam skala intensitas 4 poin dan nilainya ditambahkan untuk memberi total nilai dari 0-63, nilai yang lebih tinggi mewakili depresi yang lebih berat., DASS (Depression Anxiety Stress Scale) adalah seperangkat skala subyektif yang dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stress jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 (normal), 30- 59 (ringan), 60- 89 (sedang), 90-119 (berat), >120 (sangat berat). Hasil uji statistiknya adalah positif dimana P value < 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh pada pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tingkat depresi. Ketika tertawa tubuh akan melepaskan hormon endorphin yang memberikan rasa nyaman bagi tubuh (sebagai penenang alami), hormon stres akan berkurang dan meningkatkan perasaan bahagia. Berdasarkan uji statistik yang menunjukkan bahwa hasil seluruh uji positif maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pada pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tingkat depresi pada lansia setelah beberapa kali diberikan intervensi.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dr. Suhari A.Per.Pen, MM Dosen Pembimbing anggota : Primasari Mahardhika Rahmawati S.Kep., Ners., M.Kepen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherD3 Keperawatan Unej Kampus Lumajangen_US
dc.subjectTERAPI TERTAWAen_US
dc.subjectDEPRESIen_US
dc.subjectLANSIAen_US
dc.titleEfektifitas Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia Literatur Reviewen_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Suhari A.Per.Pen, MMen_US
dc.identifier.pembimbing2Primasari Mahardhika Rahmawati S.Kep., Ners., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_juli_2023_20en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record