dc.description.abstract | Pembelajaran IPA-fisika pada hakikatnya terdiri dari tiga aspek penting yaitu
proses, produk, dan sikap. Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang
alam dan gejalanya, dari yang bersifat terlihat secara nyata hingga yang bersifat
abstrak. Dengan memperhatikan perkembangan kondisi pembelajaran di SMP, maka
dalam pembelajaran di kelas perlu dipelajari tentang pentingnya konsepsi awal dalam
pembelajaran IPA-fisika. Untuk itu, maka diperlukan pemilihan model pembelajaran
yang sesuai dengan pembelajaran fisika dengan harapan suasana pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan dapat tercipta. Salah satu caranya adalah dengan
menerapkan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS).
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengkaji pengaruh model pembelajaran
Children Learning In Science (CLIS) terhadap hasil belajarIPA-fisika siswa SMP; (2)
mendeskripsikan keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran dengan model
Children Learning In Science (CLIS) dalam pembelajaran fisika di SMP; dan (3)
mengkaji hubungan antara keterampilan proses sains dengan hasil belajar siswa
menggunakan model CLIS (Children Learning In Science). Jenis penelitian ini adalah
eksperimen. Desain penelitian menggunakan desain Randomized pre-test-post-test
control group. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Glenmore.
Responden penelitian adalah siswa kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas
VIIIB sebagai kelas kontrol. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Untuk menjawab rumusan masalah pertama, digunakan uji t, dengan hasil
Hasil yang diperoleh adalah t
hitung
= 8,143 dan t
vii
tabel
= 2,000, jadi t
(8,143 >
2.000) dengan menggunakan kriteria pengujian yaitu harga pada taraf signifikansi 5
test
> t
tabel
% nilai t
hitung
> t
tabel
, maka hipotesis nihil (H
viii
0
) ditolak, (H
) diterima, artinya ada
pengaruh yang signifikan model Children Learning In Science (CLIS) dalam
pembelajaran IPA-fisika di SMP. Untuk menjawab rumusan masalah kedua
digunakan persentase keterampilan proses sains siswa, dengan hasil analisis rata-rata
keterampilan proses siswa untuk setiap indikator keterampilan proses sains sebesar
83,9%, 98,4%, 88,7%, 71,0%, dan 94,6%. Keterampilan proses sains yang tertinggi
adalah melaksanakan eksperimen sedangkan yang terendah adalah
mengkomunikasikan. Berdasarkan rata-rata kriteria keterampilan proses sains
termasuk dalam kriteria baik, dan untuk menjawab rumusan masalah ketiga
digunakan uji korelasi r
xy
a
, dengan hasil analisis yang diperoleh dari perhitungan,
harga r
xy
yang diperoleh adalah 1,245. kemudian harga r
dikonsultasikan dengan
harga r
Karena r
tabel
xy
xy
. Pada taraf signifikansi 5% nilai N = 31 mempunyai nilai r
(1,245 > 0,355) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Ada
hubungan yang signifikan antara keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar
fisika dengan mengimplementasikan model Children Learning In Science (CLIS).
> r
tabel
Berdasarkan hasil dari perhitungan, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Children Learning In
Science (CLIS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIIIC dalam pembelajaran IPAfisika
di SMP Negeri 1 Glenmore tahun ajaran 2012/2013 sebesar 8,143; (2)
Keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri Glenmore selama
pembelajaran dengan model Children Learning In Science (CLIS) untuk setiap
indikator dapat digolongkan dalam kriteria baik; (3) Ada hubungan yang signifikan
antara keterampilan proses sains siswa dengan hasil belajar IPA-fisika menggunakan
model Children Learning In Science (CLIS) sebesar 1,245. | en_US |