Social Capital dan Kesehatan Masyarakat: Respon Terhadap Post Covid-19
Date
2023-08-01Author
ROKHMAH, Dewi
HANDAYANI, Septy
KHOIRON, Khoiron
PUJIATI, Rahayu Sri
LUTHFIYANA, Nurul Ulya
Metadata
Show full item recordAbstract
Istilah social capital ditekankan pada sudut pandang yang luas
yakni segala sesuatu yang menjadikan masyarakat berkumpul guna
tercapainya tujuan bersama dengan dasar kebersamaan, dan di
dalamnya terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang muncul dan
dipatuhi. Social capital memiliki kaitan erat dengan pemberdayaan.
Pemberdayaan diadaptasi dari kata bahasa Inggris yakni empowerment.
Istilah empowerment sendiri telah berkembang sejak abad pertengahan
sampai awal 90-an di Eropa. Secara harfiah, empowerment memiliki
makna sebagai pemberian kekuasaan, karena kata power tidak hanya
memiliki makna ‘daya’ tapi juga bermakna sebagai ‘kekuasaan’
(Sulaeman, 2016). Merrian Webster dalam Oxford English Dictionary
menjelaskan 2 (dua) definisi dari istilah empowerment yaitu, 1) to give
ability or enable to, yang berarti mampu dalam melakukan sesuatu,
2) to give power of authority to, yang berarti memberikan kekuasaan
(Maryani & Nainggolan, 2019). Sedangkan Ife (2008) menyatakan
“empowerment aims to increase the power of disadventage” yang berarti
bahwa pemberdayaan memiliki tujuan untuk memberikan kekuatan
atau kekuasaan kepada orang yang tidak beruntung. Secara sederhana,
pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa pemberdayaan bertujuan
untuk meningkatkan keberdayaan dari masyarakat yang dirugikan
agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Collections
- LSP-Books [898]