dc.description.abstract | Ada beberapa faktor yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan
pembelajaran IPS. Faktor-faktor itulah yang membutuhkan perhatian demi
tercapainya peningkatan mutu pendidikan. Salah satu faktor tersebut adalah proses
pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa. Hal ini berarti bahwa berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran banyak tergantung dari bagaimana kualitas
pembelajaran. Tinggi rendahnya kualitas proses dan hasil belajar yang dicapai siswa
dalam pembelajaran salah satunya ditentukan oleh guru dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang mampu
memperbaiki kualitas proses dan menuntaskan hasil belajar siswa adalah dengan
menerapkan pendekatan pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking DD/CT,
dimana dalam satu kelompok terdiri dari 5 siswa yang memiliki karakteristik yang
berbeda (heterogen) baik tingkat kemampuan akademik, gender dan suku.
Rumusan masalah dalam peneletian ini adalah: (1) Apakah penerapan
pendekatan pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara signifikan pada siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Sukowono Jember tahun pembelajaran 2009/ 2010?. (2) Apakah
penerapan pendekatan pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS secara signifikan pada
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sukowono Jember tahun pembelajaran 2009/ 2010?. Tujuan diadakan penelitian ini adalah: (1) Untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran IPS melalui penerapan pendekatan pembelajaran Deep
Dialogue/ Critical Thinking (DD/CT) pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sukowono
tahun pembelajaran 2009/2010. (2) Untuk menuntaskan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Deep
Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sukowono
tahun pembelajaran 2009/2010.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sukowono. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan dengan desain Hopkins yang
berbentuk spiral. Melalui tahapan tiga siklus yaitu perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi. Penetuan subyek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VII-E
dengan jumlah 39 siswa di SMP Negeri 2 Sukowono Semester genap tahun
pembelajaran 2009/2010. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan
metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat dari aspek kualitas
proses yaitu aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Pada siklus 1, aktivitas belajar
siswa mencapai 79%, sedangkan hasil belajar siswa mencapai 54% sehingga pada
siklus 1 hasil belajar siswa dikatakan tidak tuntas. Pada siklus 2, aktivitas belajar
siswa mencapai 87%, sedangkan hasil belajar siswa mencapai 87%. Pada siklus 3,
aktivitas belajar siswa mencapai 94%, sedangkan hasil belajar siswa mencapai 92%,
pada siklus 2 dan siklus 3 dikatakan tuntas. Berdasarkan keterangan diatas
menunjukkan adanya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa secara
klasikal antara siklus 1, siklus 2 dan siklus 3.
Saran dari hasil penelitian ini adalah: Bagi Guru IPS, sebaiknya mencari
model, pendekatan atau metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran.Bagi
peneliti selanjutnya, agar dapat lebih mengembangkan penelitian dengan
menggunakan pendekatan DD/CT pada materi yang lain dalam ruang
lingkup yang luas dan dalam jangka waktu yang lama. Bagi lembaga pendidikan,
hasil dari penelitian ini merupakan sebuah masukan yang berguna dan digunakan | en_US |