dc.contributor.author | SUDRAJAT, Yongky | |
dc.date.accessioned | 2023-10-02T04:11:08Z | |
dc.date.available | 2023-10-02T04:11:08Z | |
dc.date.issued | 2022-10-14 | |
dc.identifier.nim | 182110102027 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118085 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 2 Oktober 2023_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Gizi kurang adalah suatu keadaan dimana berat badan anak menurut umur
(BB/U) tidak sesuai dengan berat badan seharusnya , gizi kurang dapat dicegah
dengan memperbaiki asupan bahan makanan yang memiliki kandungan protein
yang tinggi agar dapat meningkatkan status gizi balita. Tanaman kelor (Moringa
olifeira) dinilai dapat menjadi alternatif sumber protein dalam mengatasi masalah
malnutrisi, dikarenakan daun kelor yang diolah menjadi tepung memiliki
kandungan protein 27%. Pemanfaatan daun kelor yang digunakan untuk bahan
pangan masih tergolong rendah. Untuk menaikkan nilai tambah daun kelor dapat
dijadikan bahan untuk pembuatan tepung. Tepung daun kelor dapat digunakan
untuk bahan tambahan pembuatan jajanan biskuit yang disukai balita seperti
biskuit daun kelor. Jenis tepung yang paling sering digunakan untuk pembuatan
biskuit adalah tepung terigu berprotein rendah, yang mengakibatkan tidak
seimbangnya konsentrasi protein dalam biskuit. Kebanyakan biskuit yang dijual di
pasaran memiliki tinggi kandungan lemak dan karbohidrat, sedangkan kandungan
proteinnya relatif rendah .Bahan dasar untuk pembuatan tepung terigu adalah
gandum di sisi lain, lahan di Indonesia dianggap sulit untuk ditanami gandum,
karena tanaman ini hanya tumbuh subur di iklim subtropis, sehingga impor
gandum pasti mengalami peningkatan. Tepung kedelai merupakan salah satu
produk unggulan yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan tambahan untuk
meningkatkan nilai gizi biskuit.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pengaruh penambahan tepung kedelai sebesar 5%, 10%, dan 15% terhadap kadar
protein dan daya terima biskuit daun kelor dan kesesuaiannya dengan SNI
biskuit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (experimental
research). Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental. Penelitian
ini menggunakan desain Posttest Only Control Group Design. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 25 orang siswa TK Kemala Bhayangkari 17 Sukapura
Kabupaten Probolinggo. Data hasil uji protein dianalisis dengan menggunakan uji
Kruskall Wallis dan uji Mann Whitney, daya terima dianalisis dengan
menggunakan uji Friedman dan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tngkat
kepercayaan 5% (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kedelai berpengaruh
signifikan terhadap kadar protein dan kadar air. Semakin banyak penambahan
tepung kedelai maka semakin tinggi kadar protein. Hasil uiji daya terima dengan 4
taraf perlakuan yang paling dapat diterima oleh panelis adalah biskuit daun kelor
dengan penambahan tepung kedelai sebesar 10% atau 10 gr (X2) karena paling
disukai oleh panelis dari segi rasa. Hasil uji Friedman menunjukkan bahwa
penambahan tepung kedelai dengan berbagai proporsi berpengaruh signifikan
terhadap daya terima rasa, warna, aroma dan tekstur. Biskuit daun kelor yang
ditambakan tepung kedelai dengan proporsi 5% (X1), 10% (X2) dan 15% (X3)
sudah memenuhi persyaratan SNI Biskuit yaitu SNI 01-2973-2011. Perlakuan
biskuit daun kelor yang direkomendasikan yaitu pada perlakuan biskuit dengan
penambahan tepung kedelai sebanyak 10% atau 10 gr (X2) memiliki kandungan
protein 15,81%, dan hasil daya terima yang paling tinggi. Angka Kecukupan Gizi
(AKG) protein yang dianjurkan untuk balita usia 4 tahun – 5 tahun adalah 25 g
dalam sehari. Kadar protein dalam 1 keping biskuit kelor dengan penambahan
tepung kedelai (10 gram) adalah 1,58 g. Rekomendasi konsumsi balita usia 4
tahun – 5 tahun sebesar 3-4 keping untuk memenuhi kebutuhan protein 20% dari
kebutuhan per hari (5g) untuk dijadikan camilan atau makan selingan . | en_US |
dc.description.sponsorship | Pembimbing Utama : Ninna Rohmawati, S.Gz., M.P.H.
Pembimbing Anggota : Abdul Aziz Akbar, S.Si., M.Kes. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.subject | Tepung Kedelai (Glycine Max L.) | en_US |
dc.subject | Kadar Protein | en_US |
dc.subject | Biskuit Daun Kelor | en_US |
dc.title | Pengaruh Penambahan Tepung Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Kadar Protein dan Daya Terima Biskuit Daun Kelor | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Gizi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ninna Rohmawati, S.Gz.,M.PH. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Abdul Azis Akbar, S.Si., M.Kes. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 7 Juli 2023 | en_US |