Toksisitas Granula Ekstrak Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti L. dan pemanfaatannya sebagai Leaflet

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah dan ancaman serius bagi wilayah Indonesia. Nyamuk Aedes aegypti L. merupakan vektor penular DBD. Pengendalian nyamuk Aedes aegypti L. yang dilakukan masyarakat kebanyakan menggunakan kimia salah satunya adalah abate yang diberikan pada larva nyamuknya. Akan tetapi penggunaan abate secara terus menerus akan menyebabkan resistensi. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi baru untuk mengganti insektisida kimiawi menjadi insektisida alami yang berasal dari tumbuhan. Salah satunya adalah tanaman durian. Jenis durian yang dipakai adalah durian mentega karena termasuk varietas unggulan sehingga banyak ditanam oleh masyarakat. Bagian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit durian mentega, karena untuk bagian kulitnya jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Pada penelitian ini kulit durian akan di proses menjadi granula, hal ini dikarenakan sediaan ekstrak memiliki kelemahan yaitu mudah rusak dan masa simpannya pendek. Sehingga perlu dilakukan inovasi berupa sediaan yang lebih stabil yaitu granula. Granula adalah gumpalan-gumpalan yang terbentuk dari partikel serbuk yang bergabung menjadi partikel yang lebih besar. Kelebihan sediaan granula adalah lebih tahan terhadap udara, mudah diaplikasikan, lebih praktis dalam penggunaan serta memiliki resiko rendah apabila terjadi dose dumping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas (LC50) granula ekstrak kulit durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam waktu dedah 24 jam dan untuk mengetahui kelayakan leaflet mengenai toksisitas (LC50) granula ekstrak kulit durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang dilanjutkan dengan pembuatan leaflet. Hasil penelitian menunjukkan LC50 granula ekstrak kulit durian terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. adalah 487,253 ppm dengan batas bawah 422,550 ppm dan batas atas 543,278 ppm. Nilai toksisitas granula ekstrak kulit durian terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L. termasuk dalam kategori toksik. Hasil penelitian mengenai toksisitas granula ekstrak kulit durian terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dimuat pada media informasi leaflet. Berdasarkan rata-rata total skor yang telah diperoleh dari 4 validator yaitu, dosen pertama sebagai ahli media, dosen kedua sebagai ahli materi, satu masyarakat akademis, dan satu masyarakat umum adalah sebesar 40,5 yang termasuk dalam kategori sangat layak, sehingga leaflet yang telah disusun sangat layak digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan besarnya toksisitas (LC50) granula ekstrak kulit durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam waktu dedah 24 jam adalah 487,253 ppm dengan batas bawah 422,550 ppm dan batas atas 543,278 ppm. Selain itu leaflet sebagai produk hasil penelitian mengenai toksisitas granula ekstrak kulit durian terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. sangat layak untuk digunakan sebagai media informasi hasil penelitian bagi masyarakat.