dc.description.abstract | Pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang
menyajikan suatu permasalahan yang memiliki jawaban atau penyelesaian yang benar
lebih dari satu. Nilai lebih dari pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended
adalah
memberikan kebebasan siswa untuk berfikir secara aktif dan kreatif. Hasil
wawancara dengan guru SMP Negeri 1 Balung menunjukkan bahwa guru biasanya
menggunakan metode ceramah
. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penerapan, aktivitas, dan ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkan
pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended.
Pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended terdiri dari 6 tahap yaitu:
(1) orientasi, pada tahap ini diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan
memberi motivasi kepada siswa, (2) pembekalan atau penyajian masalah terbuka
pada tahap ini guru menyampaikan materi secara umum dan memberi contoh masalah
terbuka kepada siswa, (3) Pengerjaan open-ended problem secara individu pada tahap
ini siswa diminita mengerjakan soal atau menyelesaikan masalah secara individu, (4)
Diskusi kelompok tentang open-ended problem pada tahap ini siswa diminta untuk
bekerja secara kelompok dalam mendiskusikan masalah yang telah diselesaikan
secara individu, (5) Presentasi hasil diskusi kelompok yaitu Beberapa kelompok akan
mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, dan (6) Penutup pada tahap ini
siswa bersama guru menyimpulkan atau membuat ringkasan tentang konsep atau ideide
yang
terdapat
dalam
permasalahan
yang
diajukan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
sebanyak 2 siklus. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah
menggunakan metode dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes.
viii
Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan open-ended pada
materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) meningkat selama
pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata persentase aktivitas
siswa secara klasikal dari siklus 1 sampai siklus 2 yaitu pada memperhatikan
penjelasan guru sebesar 84,7%, mengerjakan permasalahan terbuka secara individu
sebesar 79,9%, bertanya sebesar 71,8%, menjawab pertanyaan sebesar 73,9%,
mendiskusikan masalah yang telah diselesaikan secara individu sebesar 71,2%,
presentasi hasil diskusi sebesar 76%,
dan mengungkapkan pendapat sebesar 66,4%.
Secara keseluruhan aktivitas siswa berada antara 50% dan 75% dan dapat
dikategorikan aktif dalam pembelajaran. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa
secara klasikal pada siklus 1 mencapai 62,2%, 14 siswa yang tidak tuntas, sedangkan
pada siklus 2 persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai
81,1%, 7 siswa yang tidak tuntas.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru,
pembelajaran dengan pendekatan open-ended telah dilaksanakan dengan baik dan
lancar walaupun masih terdapat kekurangan dalam penerapannya untuk tahap
presentasi hasil diskusi. Penelitian ini juga dikategorikan berhasil ditinjau dari
ketuntasan belajar siswa. | en_US |