Skrining ADA (American Diabetes Assosiation) Diabetes Risk Test di Puskesmas Sumbersari

Abstract

Diabetes merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering ditemukan. Temuan kasus diabetes terutama diabetes melitus tipe 2 (DMT2) diketahui cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berbanding terbalik dengan temuan kasus yang tinggi, jumlah penanganan kasus DMT2 masih cenderung rendah. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh tingginya kasus undiagnosed diabetes atau individu yang tidak mengetahui bahwa mereka mempunyai DMT2. Hal tersebut dapat berakibat pada keterlambatan penanganan sehingga dapat menyebabkan peningkatan kasus di masyarakat. . Tingginya angka undiagnosed diabetes dapat dicegah dengan skrining prediabetes pada kelompok yang berisiko. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh orang yang berkunjung di Puskesmas Sumbersari berusia 40 tahun keatas sebanyak 680 orang. Sedangkan jumlah sampel didapatkan hasil sebanyak 246 sampel dengan teknik sampling adalah systematic random sampling. Dari total 246 subjek, 159 memiliki prediabetes. Nilai sensitivitas pada cut point 5 sebesar 66% dan spesifisitas 36% dengan nilai PPV sebesar 38% dan NPV sebesar 64%. Sedangkan pada titik potong optimal 4, nilai sensitivitasnya 90%, dan nilai spesifisitasnya 22%, dengan nilai PPV 40% dan NPV 77%. Selain itu, kurva ROC memiliki nilai AUC yang secara statistik dianggap kurang efektif, dengan nilai 56%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa instrumen ADA Diabetes Risk Test menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk skrining prediabetes pada populasi Sumbersari dengan sensitivitas tinggi untuk menentukan penyakit