• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Konflik Tanah Persil Perkebunan Kapuk di Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Tahun 1988-2019

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_Rita Alfiyatun_repository.pdf (1.190Mb)
    Date
    2023-07-27
    Author
    ALFIYATUN, Rita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Konflik tanah yang terjadi di Indonesia hingga saat ini masih sering terjadi dan hampir diseluruh pelosok tanah air merasakannya. Persoalan timbulnya akar konflik yang mendasar didasari banyak hal, dimana terdapat investasi didalamnya. Pemberian hak atas tanah yang lebih mempunyai kekuasaan dominan terhadap perjalanan ekonomi negara, dengan masyarakat para pembabat tanah secara turun- temurun yang menggunakan hukum historis dalam pengakuan hak atas tanah. Negara yang seharusnya sebagai organisasi kekuasaan yang dimana masyarakat mengharapkan dapat membantu berbagai penyelesaian konflik, termasuk sengketa tanah melalui birokrasi di bawahnya yang berkaitan dengan agraria tidak dapat berperan banyak. Berbagai pendekatan dan cara yang digunakan untuk menyelesaikan telah dilaksanakan, namun kenyataannya konflik tanah tetap marak terjadi. Pandangan dua sisi berbeda inilah yang kemudian menyebabkan penyelesaian konflik tidak kunjung selesai. Di satu sisi pemerintah mengharapkan adanya investasi dari penanaman modal untuk memperoleh dan meningkatkan perekonomian jangka panjang, di sisi lain masyarakat yang mengklaim tanah yang sudah ditempati dan dijadikan lahan pertanian merupakan kepemilikan mereka. Diperlukan konseptualisasi mengenai hubungan penguasaan tanah, dalam rangka penanaman modal untuk pembangunan industri dan masyarakat secara adil seadil- adilnya untuk menjaga pendapatan primer para petani sejak turun-temurun, sehingga hal tersebut nantinya tidak akan membuat para masyarakat penggarap lahan merasa gelisah meskipun pembangunan industri akan berdampak tidak baik kepada masyarakat. Diperlukan sosialisasi yang bisa memberikan hasil maksimal bagi kedua belah pihak, pihak masyarakat penggarap yang tidak memiliki surat legalitas dengan pihak yang memiliki surat legalitas dari pemerintah. Bertujuan agar permasalahan sengketa tanah dapat terselesaikan dengan adil.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117898
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2321]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository