dc.description.abstract | Hipertensi merupakan masalah yang melanda dunia secara global maupun nasional. Hipertensi dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien secara signifikan. Dukungan keluarga dan self-care memiliki
peran penting dalam pengelolaan hipertensi dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara dukungan keluarga dan self-care dengan kualitas
hidup pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan crosssectional. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling, dengan jumlah responden
sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner dukungan keluarga dan
Hypertension Self-care Profile (HBP-SCP) untuk mengukur self-care, dan WHOQOL-Bref (WHO
Quality Of Life Bref) untuk mengukur kualitas hidup. Analisis data menggunakan perangkat lunak SPSS
dengan menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
(90,9%) memiliki dukungan keluarga yang baik, mayoritas responden (78,8%) memiliki tingkat selfcare yang baik, dan mayoritas responden (87,9%) memiliki kualitas hidup yang sangat baik. Analisis
bivariat menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup dengan nilai pvalue sebesar 0,000, serta adanya hubungan antara self-care dan kualitas hidup pasien hipertensi dengan
nilai p-value sebesar 0,004. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
dukungan keluarga dan self-care dengan kualitas hidup pasien hipertensi, dengan dukungan keluarga
menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi kualitas hidup. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
pada pasien hipertensi, disarankan agar pihak Rumah Sakit melibatkan keluarga pasien dalam upaya
peningkatan kepatuhan pasien terhadap perawatan dan pengobatan. Melibatkan dukungan keluarga
sebagai strategi promosi kesehatan dapat menjadi langkah yang efektif dalam meningkatkan kualitas
hidup pasien hipertensi. | en_US |